Salin Artikel

Upaya Anies-Sandi Atasi Jalan Inspeksi Tanah Abang yang Jadi Lahan Prostitusi

Saat itu Anies menyatakan komitmennya menindak praktik prostitusi secara keseluruhan di Jakarta. Ia berjanji tidak akan tebang pilih dalam merealisasikan janji kampanyenya itu.

Ia melontarkan hal itu ketika menanggapi pertanyaan para wartawan terkait janjinya menutup Hotel Alexis jika mulai menjabat secara resmi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Pokoknya semua pelanggaran. Jadi, bukan hanya satu. Jangan kesannya cuma satu. Enggaklah, tetapi semua yang melanggar," kata Anies di Kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017).

Menurut Anies, rencana menutup tempat prostitusi di Jakarta dilatarbelakangi adanya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Ia menilai itu dasar hukum untuk merealisasikan janjinya itu.

Saat menjabat gubernur dan wakil gubernur, Anies-Sandi tak memperpanjang izin Alexis yang disebut-sebut menjadi tempat prostitusi.

Belakangan ini Sandi menyebut jalan inspeksi menuju Tanah Abang yang terletak di bantaran aliran Kanal Barat juga menjadi lahan prostitusi. Sandi mengatakan, info tersebut dia dapat dari organisasi Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

Untuk mengatasi masalah ini, Anies meminta agar warga yang tinggal di jalan inspeksi tersebut bisa membongkar sendiri bangunan liarnya, tanpa harus menunggu ditertibkan Pemprov DKI Jakarta.

Namun, apabila warga tetap tak mau pindah, Anies menyebut, Pemprov DKI Jakarta akan bertindak tegas dengan melakukan penertiban.

Ada sejak zaman Hercules

Jalan inspeksi yang terletak di kawasan Jakarta Pusat ini ternyata telah menjadi lahan prostitusi sejak puluhan tahun yang lalu. Orang-orang sering menyebut kawasan tersebut sebagai "disko bongkaran".

Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, disko bongkaran bahkan sudah ada sejak zaman Hercules Rosario Marshal menjadi pimpinan preman di Tanah Abang atau sekitar tahun 1980-an.

Di zaman Hercules, orang-orang disko bongkaran membuka lapaknya di sekitaran rel yang letaknya tak kauh dari jalan inspeksi tersebut. Namun, karena diusir petugas KAI, mereka pindah dan membangun lapak di sepanjang jalan inspeksi tersebut.

Meski di kawasan tersebut menjamur bangunan semipermanen, menurut Dedi, kegiatan prostitusi di lokasi tersebut tak sebesar dulu.

"Sekarang, kan, Pak Hercules sudah enggak ada. Jadi, yang di sini (pelaku prostitusi) tinggal remah-remahnya sajalah istilahnya," ujarnya.

Bedeng disewakan Rp 10.000

Bedeng-bedeng yang dibangun di sepanjang jalan inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal.

Para penghuni ternyata menyewakan bedeng-bedeng tersebut sebagai tempat prostitusi.

Mereka mematok harga sewa bedeng Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per malam.

Tidak hanya harga sewa bedeng yang murah, tarif wanita penghibur di kawasan tersebut pun tergolong murah, yaitu Rp 50.000.

Selain disewakan untuk kegiatan prostitusi, ada juga penghuni yang memanfaatkannya sebagai warung minuman keras atau tempat menyimpan barang.

Prostitusi di tepi kali

Tidak hanya bangunan semipermanen yang dijadikan lokasi prostitusi, tanah sedimen sempit di pinggir aliran Kanal Barat pun turut digunakan untuk melakukan tindak asusila.

Pada malam hari, warga mendirikan tenda-tenda dari terpal di kawasan tersebut. Paginya, mereka kembali membongkar tenda-tenda tersebut karena saat ini tengah perlangsung proyek pengerukan kali oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Dedi meminta BBWSCC segera menyelesaikan pengerukan tanah sedimen di sungai tersebut. Alasannya agar warga tak lagi menggunakannya sebagai lahan prostitusi.

Masih menurut Dedi, penertiban saja tak cukup untuk menyingkirkan prostitusi di kawasan tersebut. Menurut dia, persoalan jalan inspeksi ini baru dapat teratasi jika Pemprov memiliki program setelah penertiban dilakukan.

"Kalau soal penertiban itu sehari juga bisa selesai. Mereka sebenernya juga sudah paham kalau mereka itu salah. Namun, kalau setelah penertiban enggak ada program lanjutan, mau dikemanakan mereka, ya, mereka balik lagi," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/07/12485491/upaya-anies-sandi-atasi-jalan-inspeksi-tanah-abang-yang-jadi-lahan

Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke