Salin Artikel

Berharap Anies Tepati Janji untuk Warga Bukit Duri

"Kemarin pagi (Senin) di Balai Kota Pak Gubernur mengatakan Rabu atau Kamis, tetapi sampai sekarang belum ada kabar kepastian," kata koordinator warga, Sandyawan Sumardi, Rabu (15/11/2017).

Perwakilan warga sudah dua kali ke Balai Kota untuk "menjemput" Anies. Namun, Anies belum menyempatkan diri bersilaturahim ke Bukit Duri. Sandyawan mengatakan, dalam pertemuan, ia berharap bisa menjelaskan kepada Anies soal konsep kampung susun yang diinginkan warga.

Ia mengatakan, konsep kampung susun yang diajukannya berbeda dengan konsep rumah susun meski sama-sama bertingkat. Konsep itu dirancang empat arsitek yang bekerja sama dengan Ciliwung Merdeka.

"Deretan unit pada lantai di suatu blok langsung dihubungkan dengan deretan unit di blok lain sehingga lantai berbagai blok yang saling berhubungan itu menyerupai sirkulasi pada lingkungan kampung," kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunannya terdiri dari lima atau enam lantai. Lantai satu dan dua difokuskan sebagai ruang komunal dan ruang usaha warga.

Akan ada tempat urban farming sehingga warga bisa bercocok tanam serta menghasilkan pangan dan uang dari komoditas yang ditanam. Kemudian, akan ada rumah pemotongan hewan yang modern bagi warga.

"Warga Bukit Duri banyak yang usaha potong ayam, tetapi ini sistemnya lebih higienis," kata Sandyawan.

Menurut Sandyawan, bangunan-bangunan kampung susun itu akan didirikan bukan di bantaran Sungai Ciliwung, melainkan di tengah-tengah permukiman Bukit Duri yang padat.

Kompas.com menemui warga Bukit Duri yang mengontrak ber-14 keluarga di sebuah rumah. Muhiddin (65), warga yang bersedia diwawancarai, mengatakan berharap Anies dapat segera mewujudkan janjinya.

"Ya, kami ini korban gusuran. Sudah selayaknya dapat tempat pengganti. Orang mati saja masih dapat tempat kok di kuburan, masa kami yang masih hidup enggak. Kalau bisa sih secepatnya deh ya," katanya saat ditemui di kontrakannya, Selasa.

Muhiddin mengatakan, ia pribadi tidak mempermasalahkan bentuk rumah yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Kendati demikian, ia berharap rumah itu berbentuk tapak alih-alih susun.

"Tetapi, nanti jadinya seperti rumah susun atau apa pun ya sudahlah tidak apa-apa, kami ikut ketua saja," katanya.

Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan nasi goreng itu harus membayar uang sewa Rp 600.000 setelah rumahnya digusur. Beberapa warga kehilangan mata pencarian karena rumah yang mereka sewakan sebagai kontrakan ikut tergusur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/15/09551971/berharap-anies-tepati-janji-untuk-warga-bukit-duri

Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke