Salin Artikel

Sekitar Stasiun Tanah Abang Jadi "Lahan Basah" Preman Tarik Iuran ke PKL

Di lokasi tersebut, pedagang bisa meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan lokasi lain di sekitar Pasar Tanah Abang.

Hal tersebut dikatakan Roni (bukan nama sebenarnya) seorang pedagang baju yang mengaku sudah hampir 3 tahun berjualan di dekat Stasiun Tanah Abang. Menurut Roni, dengan berjualan di dekat stasiun, orang lebih banyak yang membeli barang dagangannya.

"Di sini sehari enggak kurang dari 1 juta untungnya aja," kata Roni sambil menjajakan dagangannya di atas trotoar yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.

Namun, dengan besarnya pemasukan yang didapatkannya, pungutan iuran yang dilakukan oleh para preman yang diyakininya adalah anak buah salah seorang tokoh ternama di kawasan Tanah Abang ini pun juga cukup besar.

Dalam sehari, 3 sampai 4 orang meminta iuran kepada para pedagang. Besarannya pun bervariasi, mulai dari Rp 3.000, Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per hari.

Padahal Roni telah membayar iuran sebesar Rp 500.000 untuk biaya sewa lahan yang terdapat di atas trotoar selama satu bulan.

"Siang ada yang minta 3.000, itu bisa dua orang yang beda, menjelang sore ada lagi yang minta 5.000 orangnya beda juga," terang pria asal Sumatera ini.

Pantauan Kompas.com sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, terdapat beberapa orang yang mendatangi tempat berjualan Roni. Pertama, ada yang meminta iuran sebesar Rp 3.000, menurutnya iuran tersebut adalah iuran parkir.

"Kalau ada trantib, barang-barang kita diberesin dulu, disimpan di parkiran, kalau trantib sudah enggak ada ya dipasang lagi," tuturnya.

Tak selang beberapa lama, saat sosok bertubuh kurus tersebut menikmati kopi di gelas plastik yang dibelinya, ada pria datang tanpa bersuara apapun tapi terlihat menggengam uang lembar Rp 5.000. Roni pun seolah sudah tahu apa yang harus dilakukannya.

"Mintanya sih enggak maksa, tapi ya sering," tuturnya.

Roni tak bisa berbuat banyak, yang penting baginya adalah bisa tetap berjualan meski di atas trotoar yang diperuntukan bagi para pejalan kaki.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/16/18234881/sekitar-stasiun-tanah-abang-jadi-lahan-basah-preman-tarik-iuran-ke-pkl

Terkini Lainnya

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke