Salin Artikel

PD Dharma Jaya Melawan Fitnah Daging Busuk

"Ada juga beberapa orang bergantian datang ingin bertemu saya untuk lobi-lobi, tapi saya tidak mau. Saya sudah sejahtera, saya hanya ingin mengabdi untuk negara."

Penggalan kutipan itu keluar dari bibir Marina Ratna Dwi Kusumajati, Direktur Utama PD Dharma Jaya, saat berbincang dengan Kompas.com di kantornya, Selasa (28/11/2017).

Marina secara blak-blakan menceritakan pengorbanan dan beberapa permasalahan yang dihadapinya selama memimpin PD Dharma Jaya sejak Desember 2014 hingga saat ini.

Untuk menjadi Direktur Utama PD Dharma Jaya, bukan hal mudah bagi Marina. Dia harus meminta izin kepada keluarganya untuk menjual perusahaan yang dimilikinya, perusahaan yang mampu memberikan keuntungan yang tidak sedikit setiap bulannya.

"Anak saya yang paling tua tadinya tidak mengizinkan saya untuk menjual perusahaan itu, tapi seiring berjalannya waktu, dia akhirnya mengizinkan," kata Marina.

"Visi kami hanya ingin masyarakat Jakarta mendapatkan protein hewani yang baik dari daging yang dikonsumsinya," ucap Marina.

Namun, dalam perjalanannya, berbagai tuduhan miring dialamatkan ke PD Dharma Jaya yang saat ini telah dipimpinnya selama 3 tahun. Marina selalu mendapatkan aduan terkait daging dari masyarakat, tetapi tuduhan itu selalu berasal dari kawasan Jakarta Timur.

Menurut Marina, selama ini, wilayah lain di DKI Jakarta, seperti rusun, beberapa hotel, dan restoran yang menjadi pelanggan PD Dharma Jaya, tidak pernah pengeluhkan daging yang tak layak konsumsi.

"Saya heran, kenapa selalu di Jakarta Timur, sebelumnya di RPTRA, kemudian di Rusun Rawa Bebek," kata Marina.

Marina mengkhawatirkan isu daging tak layak konsumsi ini hanya dijadikan komoditas politik untuk melengserkan dirinya. Sebab, menurut dia, tak sedikit orang yang tidak menyukainya.

Kualitas potong dan daging PD Dharma Jaya membaik

Terlepas dari politisasi, Marina membuktikan bahwa PD Dharma Jaya memperlakukan daging sapi yang dikelolanya dengan baik, pihaknya melakukan impor daging sapi langsung dari Australia dan New Zealand dengan kualitas baik yang telah memiliki standar khusus.

Daging sapi impor beku yang didatangkan dari negara tersebut berkualitas bagus, karena ketika sampai di PD Dharma Jaya daging-daging itu kembali diperiksa kualitasnya.

"Kita periksa lagi takut ada misalnya bagian paha yang patah, itu akan kita carikan solusinya, apakah dibakar atau dijadikan makanan hewan," kata Marina.

Selain itu, ketika proses pendistribusian, petugas-petugas dari PD Dharma Jaya membawa daging-daging itu menggunakan truk boks yang memiliki pendingin yang telah disesuaikan.

"Pada saat penyaluran kalau ada yang rusak bisa ditukar, dan selanjutnya dibuatkan berita acara. Jadi kalau ada yang komplain tidak layak konsumsi itu dasarnya dari mana?" ucapnya.

Menurut Marlina, jika daging busuk tersebut dituduhkan berasal dari PD Dharma Jaya, maka tuduhan tersebut harus didasari dengan bukti. Karena, selama ini proses pendistribusian hingga penyaluran langsung dikontrol oleh para petugas PD Dharma Jaya di lapangan.

"Saya tidak pernah menjual di Program Pangan Murah, kita hanya melayani KJP dan di momen seperti Lebaran dan sebagainya. Penyalurannya pakai mobil yang memiliki pendingin dibawah 15 derajat, supaya daging tetap segar dan higienis," ucap Marina.

Pada saat proses pemotongan di gudang pun, para petugas dilengkapi dengan sarung tangan, masker penutup mulut, penutup kepala, dan seragam yang didesain khusus agar daging tidak terkontaminasi bakteri yang bisa membuat daging busuk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/29/11510131/pd-dharma-jaya-melawan-fitnah-daging-busuk

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke