Salin Artikel

Menikmati Minggu Siang di Kalijodo...

Menurut Idam, selaku pihak pegamanan di Kalijodo yang sedang bertugas, dua lokasi tersebut kerap menjadi area favorit pengunjung untuk berswafoto saat ini.

"Yang ramai buat foto-foto itu di Tembok Berlin dan Patung Menembus Batas, lalu di tembok besar yang banyak mural," kata Idam saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (3/12/2017).

Meski sudah menghiasi lokasi sejak bulan September lalu, namun daya tariknya belum padam. Sayang, saat Kompas.com datang di siang hari kondisinya belum terlalu ramai, sehingga aktivitasnya pun masih sepi.

"Biasanya pagi dan sore. Kalau pagi itu banyak orang sepeda, senam, maen skateboard, dan lari pagi, sore yah paling yang main-main dan kulineran aja," kata Idam.

Siang hari di Kalijodo menurut Idam cenderung sepi, apalagi bila panas atau hujan. Lokasi baru akan mulai ramai biasanya sejak pukul 16.00 hingga larut malam.

Idam juga mengatakan sebagian pengunjung dan warga sebenarnya menyarankan untuk dibuatkan saung atau seperti shelter agar mereka bisa berteduh, namun sampai saat ini memang belum terpenuhi.

Ketika bertemu Sanusi, pengunjung yang sedang berfoto bersama dengan keluarganya mengatakan harusnya dibuat shelter untuk duduk dan berteduh di seputaran taman.

"Kalau di kasih tempat untuk ngadem lebih enak, jadi taman itu bisa seperti rekreasi keluarga juga," ucap Sanusi warga Harmoni.

Sama halnya dengan Sanusi, Sinta yang membawa dua orang anaknya dari Palmerah juga berkata demikian, namun menurutnya lebih baik di perkaya penghijauannya serta diberikan tambahan hiburan.

"Pohonnya masih banyak yang belum tumbuh padahal bisa ditanam pohon yang sudah besar. Karena banyak mural seperti ruang kreative, enaknya ditambah hiburan seperti live music tapi kebersihan juga harus dijaga," ucap Sinta.

Dari pantauan Kompas.com, seluruh arena di Kalijodo masih berjalan dan berfungsi dengan baik.

Mulai dari lokasi skateboard dan BMX, ruang bermain anak, lalu beberapa wahana dan fasiitas lain yang sifatnya disewakan, seperti sepeda, kereta-kretaan, dan motor-motoran untuk anak-anak

Kondisi lahannya memang tidak begitu bersih, terutama di area bermain skateboard dan BMX. Hal ini karena adanya tenda-tenda yang berjualan, mulai dari camilan sampai pakaian.

"Setiap minggu memang ada yang jualan, tapi biasanya akan diberesin sorenya sama mereka dan dibantu pihak kebersihan sini," ucap Idam.

Untuk area kuliner sajian yang ditawarkan cukup lengkap. Mulai dari makanan berat sampai jajanan ringan, pengunjung juga bisa memesan aneka macam minuman, dari soft drink, kopi, sampai jus buah.

Idam mengatakan sampai saat ini belum informasi lagi mengenai adanya wahana baru yang akan diberikan pemerintah kota. Namun ia berharap selalu ada yang baru agar RPTRA Kalijodo bisa tetap ramai pengunjung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/03/16103741/menikmati-minggu-siang-di-kalijodo

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke