Berdasarkan pantauan Kompas.com Kamis (21/12/2017) siang, pembatas jalan beton yang dicat kuning tersebut dipasang rapat-rapat tanpa celah.
Kalaupun ada celah kosong, hanya terdapat pada salah satu titik zebra cross yang ada di dekat tangga pintu masuk Stasiun Tanah Abang.
Dengan demikian, pejalan kaki yang ingin menyeberang dipusatkan pada titik tersebut.
Para pejalan kaki harus berebut jalan dengan mobil, motor, bus, bahkan truk untuk bisa menyeberang, baik dari arah Stasiun Tanah Abang maupun dari Jatibaru Raya.
Setiap pejalan kaki menyeberang, klakson mobil dan motor saling bersahutan di sana. Mereka nampak tak sabar menunggu para pejalan kaki menyeberang.
Akibatnya, kemacetan terjadi karena kendaraan mengantre menunggu pejalan kaki selesai menyeberang.
Adapun trotoar yang ada di lajur menuju Jatibaru atau Blok F semakin sempit setelah dipasang beton pembatas, seng, dan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya.
Sesekali, Kompas.com harus memiringkan badan agar muat melewati kumpulan pejalan kaki dan PKL yang ada di sana.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/21/16232481/ada-beton-pembatas-di-tanah-abang-pejalan-kaki-sulit-menyeberang