Hal itu diungkapkan saat Sandi melakukan kunjungan di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
"Kok sekarang (ojek) online dibanyakin sih Pak, suami saya kan sopir bajaj penghasilannya jadi merosot," ujarnya kepada Sandi, Jumat.
"Ya pindah aja ke online," celoteh wanita lainnya.
Menanggapi hal tersebut Sandi mengatakan, tak dapat dipungkiri sistem ekonomi dan transportasi di Jakarta sudah berubah total. Sistem-sistem tersebut kini berbasis teknologi dan digital.
"Bahwa ke depan teman-teman yang bajaj ini bisa mulai pelan pelan transisi, transformasi kami akan kelola dengan baik," jawab Sandi.
Sandi sempat melontarkan idenya untuk mengintegrasikan bajaj dengan transjakarta.
"Kita akan integrasikan (bajaj) dengan transjakarta mudah-mudahan ke depan juga pendapatannya meningkat," sebut Sandi.
Namun tak lama kemudian ia mengemukakan ide lain. Ia menyebut bajaj-bajaj tersebut dapat dimanfaatkan sebagai kendaraan pengangkut sampah.
"Atau nanti yang bajaj bisa diarahkan ke online atau jadi petugas angkatin sampah (sopirnya). Karena banyak yang ngeluh di RT RW itu enggak ada yang angkatin sampah. Kita nanti bikin bajaj-bajaj itu buat ngangkutin sampah," papar Sandi.
Selain menjadi pengangkut sampah, Sandi juga ingin para sopir bajaj nantinya mampu mengelola bank sampah. Ia berharap nantinya para sopir bajaj tak hanya menjadi pekerja tapi bisa jadi pengusaha.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/29/17523051/soal-nasib-bajaj-sandiaga-usul-ada-integrasi-dengan-transjakarta-hingga