Salin Artikel

Tiket Kereta Bandara Rp 70.000, Apa Kata Warga?

Kereta api Bandara Soekarno-Hatta diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (2/1/2018) pagi. Harga tiket kereta bandara yang menjadi Rp 70.000 ini disikapi berbeda sejumlah warga.

Puti (21), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta, menilai bahwa harga Rp 70.000 untuk sekali perjalanan kereta bandara itu cukup mahal mengingat sistem penjadwalan kedatangan kereta belum sempurna.

"Kemarin cerita-cerita sama orang dan banyak yang mengeluh karena jedanya terlalu lama. Jadi untuk yang benar-benar buru-buru mau ke bandara, mau terbang itu repot kalau begitu jadwalnya," katanya saat ditemui Kompas.com di Stasiun Sudirman Baru.

Sebagai informasi, jeda kedatangan kereta saat ini kurang lebih 60 menit atau sekitar satu jam.

Harga tiket Rp 70.000 itu dinilai Puti baru terasa tidak mahal jika PT Railink telah memperbaiki sistem penjadwalan kedatangan kereta.

Dia berharap agar jadwal pemberangkatan kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta bisa lebih cepat dari sekarang.

Puti menambahkan, saat ini kereta bandara belum menjadi prioritasnya apabila ingin pergi ke Bandara Soekarno-Hatta. Dia lebih memilih naik taksi online karena bisa lebih murah.

"Kalau sekarang masih efektif taksi online, apalagi kalau kita rame dan rombongan itu lebih enak karena bisa patungan dan lebih cepat serta bisa diprediksi, kan kalau kereta ini enggak, mesti datang sejam dua jam sebelum keretanya berangkat, belum lagi kalau telat," ucapnya.

Di sisi lain, calon penumpang lainnya, Bambang (50), menyatakan bahwa harga tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta yang mencapai Rp 70.000 sudah cukup murah.

"70.000 sudah murah Mas, saya sering ke Medan itu harganya Rp 100.000," ucap Bambang.

Kendati begitu, Bambang belum bisa menilai secara keseluruhan performa pelayanan kereta Bandara Soekarno-Hatta lantaran baru akan mencoba menggunakan moda transportasi itu.

"Belum tahu saya Mas, nanti di stasiun bandara seperti apa. Ini baru mau coba karena lagi libur dan anak saya senang naik kereta," kata dia.

Senada dengan Bambang, Luthfi (25), seorang karyawan di perusahaan swasta Jakarta, juga merasa harga Rp 70.000 itu tidak mahal mengingat waktu tempuhnya yang tergolong cepat.

"Kereta ini kan waktu tempuhnya 50 sampai 55 menit. Jadi ketika gue buru-buru menurut gue itu enggak mahal. Cuma kalau lagi santai mending naik Damri, hemat Rp 25.000," ujar dia.

Baik Bambang maupun Luthfi sama-sama menyampaikan bahwa kereta akan menjadi transportasi utama yang dipilihnya untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, penilaiannya itu bisa berubah apabila pelayanan kereta bandara tidak sesuai harapan awal.

"Untuk tahun ini ya (jadi prioritas), karena gue penasaran. Pertimbangannya ya kalau cepat, nyaman, dan enggak ribet prosesnya. Tapi kalau ribet lebih baik naik Damri, tinggal duduk, sampai. Kalau sekiranya memenuhi ekspektasi baru gue teruskan ke depannya, Insya Allah," ujar Luthfi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/02/20454611/tiket-kereta-bandara-rp-70000-apa-kata-warga

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke