"Jadi, kita semua memiliki kompetensi, memiliki relevansi, dan memiliki orientasi. Nah, mereka-mereka yang kompetensinya, relevansinya, dan orientasinya sama untuk pencegahan korupsi itulah yang diundang menjadi ketua dan anggota," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (3/1/2018).
Komite itu diketuai mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto. Anggotanya adalah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) hak asasi manusia Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, peneliti ahli tata pemerintahan Tatak Ujiyati, dan mantan Ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya Muhammad Yusuf.
Anies mengatakan, tidak ada dari mereka yang merupakan tim sukses pasangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI 2017.
"Jadi, hanya Pak BW (Bambang Widjojanto) yang jadi ketua dewan pakar, itu pun bukan tim kampanye, melainkan dewan pakar. Yang lain justru diambil dari tempat lain," ujar Anies.
Nursyahbani sendiri mengatakan, dirinya merupakan pihak independen, bukan tim sukses Anies-Sandi pada pilkada lalu.
"Setahu saya, kami bukan tim sukses dari pasangan Anies-Sandi. Saya seorang independen, seorang profesional yang menerima tugas ini," kata Nursyahbani.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/03/13132131/anies-tak-ada-tim-sukses-yang-jadi-anggota-komite-pencegahan-korupsi