Salin Artikel

Anies Sebut Rustam Effendi yang Pernah Mundur di Era Ahok Orang Berprestasi

Ketika ditanya soal rekam jejak Rustam yang sempat menjadi staf setelah mundur sebagai Wali Kota Jakarta Utara, Anies menjawab Rustam sesungguhnya adalah sosok yang baik.

"Orang baik itu sayang betul. Kerja serius prestasinya baik, ya mudah-mudahan nanti beliau bisa mengabadi lebih baik," ujar Anies di Balai Kota, Rabu (10/1/2018).

Sosok Rustam kembali muncul ke publik setelah ia dijadikan staf khusus Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bidang pengaduan masyarakat pada November 2017 lalu.

Nama Rustam sempat kontroversial setelah berselisih dengan Ahok. Semua bermula saat Ahok mengumpulkan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dalam rapat penanggulangan banjir, Jumat (22/4/2016).

Dalam rapat tersebut, Ahok mengemukakan ide agar saluran air dari Ancol diteruskan hingga Pintu Air Pasar Ikan.

Dengan demikian, kawasan Ancol tak terendam banjir lagi. Namun, Dinas Tata Air mengaku sulit melakukan hal itu karena ada bottle neck atau penyempitan di kawasan Ancol.

Ahok menyebut kinerja Rustam lambat karena tidak juga menertibkan permukiman liar di kolong Tol Ancol.

"Aduh, ini Pak Wali Kota ini saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu, wah, ngeyel-nya ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril (dulu bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra) ini," kata Ahok yang membuat seisi ruangan terbahak.

Ketika itu, Yusril memang kerap membela warga yang tinggal di permukiman kumuh. Sebenarnya ketika itu Ahok hanya bercanda.

Namun, candaan Ahok begitu membekas di hati Rustam. Tidak lama setelah itu, Rustam mencurahkan perasaanya dengan menulis catatan di akun Facebook.

Dalam catatan Facebook-nya, Rustam mengaku tidak pernah takut dalam melaksanakan penertiban permukiman kumuh, seperti di Jalan Tubagus Angke, Kali Karang, Kali Cakung Lama, anak Kali Ciliwung Ancol, lokalisasi Kalijodo, dan Pasar Ikan.

Hanya saja, ia merasa harus berhati-hati dan melakukan perhitungan matang sebelum melakukan penertiban.

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pimpinannya yang melontarkan tuduhan semacam itu. Dia merasa tuduhan berpolitik dan bersekongkol dengan Yusril sangat menyakitkan.

Hubungannya dengan Ahok semakin tidak baik. Sebab, setelah itu Ahok melanjutkan tudingannya kepada Rustam dengan menceritakan beberapa kasus. Ahok juga menyindir Rustam yang dia sebut sebagai anggota geng golf.

Saat itu, Ahok menyebut ada keuntungan yang didapat para pegawai negeri sipil yang bergabung dengan geng golf ini. Anggota geng golf rata-rata naik jabatan lebih cepat.

Tidak butuh waktu lama bagi Rustam hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

"Alasannya ialah karena saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terakhir-terakhir ini, khususnya mulai Jumat sampai dengan kemarin, yang intinya menurut saya apa yang disampaikan Pak Gubernur itu bahwa Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang," ujar Rustam kala itu.

"Nah, sebagai bawahan yang dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir, ya, sudah, saya mengundurkan diri saja," kata Rustam.

Dengan mengundurkan diri, Rustam bukan lagi wali kota. Dia ditempatkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan DKI Jakarta (Badiklat) sebagai staf. Badiklat dulu sering disebut tempat penampungan orang-orang yang distafkan Ahok.

Pada pilkada lalu, Rustam mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. PNS DKI Jakarta memang tidak boleh terlihat menghadiri kegiatan kampanye apa pun pada pilkada.

Namun, dukungan dari Rustam bisa terlihat dengan hadirnya istri Rustam pada acara-acara kampanye Anies-Sandi.

"Boleh saja dong dukung Anies-Sandi, saya kan bukan PNS he-he-he," kata Inad, istri Rustam.

Saat Anies-Sandi resmi dilantik, Rustam juga termasuk salah satu PNS yang hadir ke Balai Kota. Namun, Rustam bukan sekadar hadir. Dia ikut masuk ke ruang kerja Sandi bersama dengan para relawan lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/10/17140131/anies-sebut-rustam-effendi-yang-pernah-mundur-di-era-ahok-orang

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke