Salin Artikel

Ini Penyebab Jalan Patra Kerap Terendam Banjir

"Jadi, air berkumpul karena di sana seperti cekungan, lebih rendah. Air dari RW 006 dan 008 berkumpul di situ," ujar Muhammad saat dihubungi wartawan, Jumat (19/1/2018).

Ia mengatakan, Jalan Patra kembali terendam banjir setelah diguyur hujan deras pada Kamis (18/1/2018). Saat itu, lanjutnya, pompa air yang berada di pinggir Kali Sekretaris langsung memompa genangan. Namun, karena debit air hujan yang cukup tinggi, maka membuat genangan tinggi di Jalan Patra.

Untuk menanggulangi banjir, lanjutnya, dilakukan dengan menempatkan pompa air yang lebih besar.

"Harus ada pompa dengan kapasitas besar untuk menyedot air. Saluran air besar tidak berpengaruh. Kami juga sudah buat penampungan air agar pompa tidak kering di dekat situ, itu saja," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di sisi Kali Sekretaris sudah ditempatkan enam pompa milik Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat. Sebanyak tiga pompa trailer dengan kapasitas 300 liter per detik, dua pompa mobile, dan satu pompa mobil.

"Kami memang sudah menempatkan pompa di sini setiap hari. Kemarin hujan deras, pompa langsung bekerja, pintu air Jalan Patra juga ditutup. Petugas PPSU dan petugas SDA juga langsung bekerja, tidak sampai dua jam air kemudian surut," kata pekerja harian lepas Sudin Sumber Daya Air Jakarta Barat, Fajril.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/19/16352241/ini-penyebab-jalan-patra-kerap-terendam-banjir

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke