Salin Artikel

Sandiaga: 5 Tahun ke Depan, Pembangunan Infrastruktur 5 Kali Lipat Lebih Banyak

Sandiaga menyebut pembangunan lima tahun ke depan akan lima kali lipat lebih banyak dibandingkan pembangunan saat ini.

"Ini kami baru permulaan saja pembangunan infrastruktur secara masif seperti ini. Lima tahun ke depan, (pembangunan infrastruktur) lima kali lipat lebih banyak," ujar Sandiaga di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).

Sandiaga menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang akan banyak dikerjakan lima tahun ke depan antara lain pembangunan infrastruktur transportasi seperti light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), dan transportasi lainnya; pembangunan infrastruktur pariwisata, pembangunan kawasan terintegrasi berkonsep transit oriented development (TOD), dan lainnya.

Oleh karena itu, Sandiaga meminta Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta untuk memetakan seluruh risiko pekerjaan yang akan terjadi dan mengantisipasinya dengan tidak mengabaikan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

"Kami enggak mau lima kali lipat lebih banyak kecelakaannya," kata Sandiaga.

Pada hari ini, Sandiaga memimpin apel pembukaan kegiatan bulan K3 Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 di Gedung Proyek Konstruksi Equestrian Pulomas.

Sandiaga berpesan agar prosedur K3 menjadi budaya yang harus selalu diutamakan sebelum mengerjakan proyek pembangunan.

"Safety induction yang paling pertama, prosedur-prosedur, dan dipastikan pekerja itu tidak kelelahan. Itu Insya Allah kami akan bisa menanamkan budaya K3, juga bisa mereduksi dan mengeliminir risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan kepada situasi lapangan kerja," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/23/12284941/sandiaga-5-tahun-ke-depan-pembangunan-infrastruktur-5-kali-lipat-lebih

Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke