"Enggak bisa dong (sediakan teropong), harga ininya (teropong) udah puluhan juta yang paling murah," ujar Tinia di Kantor Dinas Pariwisata, Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).
Tinia menjelaskan, biasanya ada komunitas-komunitas yang menyaksikan fenomena gerhana bulan. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata memfasilitasinya dengan menyiapkan lokasi terbuka.
"Ini kan ada komunitasnya, nah komunitas itu perlu tempat yang terbuka 180 derajat," kata dia.
Beberapa lokasi yang bisa menjadi tempat untuk menyaksikan gerhana bulan total antara lain:
1. Planetarium Taman Ismail Marzuki
2. Tugu Monas
3. Perkampungan Budaya Betawi (Setu Babakan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan)
4. Taman Fatahillah
5. Kepulauan Seribu
6. Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Tinia menyampaikan, warga yang ingin menyaksikan gerhana bulan total tetap harus membeli tiket masuk ke lokasi seperti TMII, dan membayar sendiri ongkos kapal untuk menuju Kepulauan Seribu.
"Lihat di Monas juga bisa. Monas di bawah enggak bayar, tapi begitu naik ke atas (Tugu Monas), bayar," ucap Tinia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menginstruksikan Dinas Pariwisata menyiapkan beberapa lokasi untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan total.
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Drs Gunawan Admiranto mengatakan, masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan momen gerhana bulan total pada 31 Januari 2018.
“Jadi, gerhana bulan total bisa disaksikan 31 Januari nanti. Dimulai sekitar pukul 18.48 bisa melihat gerhana parsial dan pukul 19.51 hingga 21.07 adalah puncaknya (gerhana bulan total),” ujar Gunawan saat dihubungi KompasTravel, Selasa (23/1/2018).
Adapun durasi total untuk bisa melihat gerhana bulan total di akhir Januari 2018 selama lebih kurang 1 jam 16 menit. Secara detail waktunya, pada pukul 18.48 Anda bisa melihat proses gerhana bulan sebagian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/26/16080111/dinas-pariwisata-dki-tak-sediakan-teropong-untuk-saksikan-gerhana-bulan