Begini Rangkaian Adegan Rekonstruksi Pengemudi Cadillac Seret Polantas

Tersangka Tessa dihadirkan bersama SUV mewah Cadillac Escalade bernomor polisi B 19 SNC yang dipinjamnya saat kejadian itu.

Sementara itu, polisi yang menjadi korban, yakni Bripda Dimas, digantikan polantas lain lantaran tidak bisa hadir.

Ada 13 adegan yang diperagakan tersangka Tessa. Semuanya diperagakan langsung di lokasi kejadian. Rekonstruksi ini membuat kondisi jalan di sekitar lokasi sedikit macet.

"Kami lakukan rekonstruksi 13 adegan dengan empat orang, yakni 1 tersangka, 1 korban, dan 2 saksi yang membantu saat korban jatuh," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana di lokasi, Kamis (1/2/2018).

1. Pelaku Tessa Granitsa Satari mengendarai Cadillac Escalade berwarna putih dengan nomor polisi B 19 SNC melintas di Jalan Jendral Ahmad Yani, Matraman, Jakarta Timur.

2. Pelaku masuk ke jalur transjakarta di sekitar lampu merah Utan Kayu.

3. Korban Bripda Dimas melihat mobil Cadillac yang melakukan pelanggaran sehingga korban menghentikan mobil tersebut.

4. Setelah mobil berhenti, korban langsung menghampiri dari pintu sebelah kanan dan memberikan hormat kepada pelaku.

5. Selanjutnya korban meminta pelaku menunjukkan surat kelengkapan kendaraan.

6. Pengemudi (Tessa) mencoba mengeluarkan surat kendaraan dari dalam mobil.

7. Saat korban akan mengambil surat kendaran tersebut, dengan sengaja pengemudi menjatuhkannya ke dalam mobil.

8. Lalu korban memasukkan tangan untuk mengambil surat kendaraan tersebut.

9. Tiba-tiba Tessa memegang tangan korban mengunakan tangan kiri.

10. Tessa melanjukan kendaraanya dengan kecepatan tinggi hingga membuat korban terseret.

11. Korban terjatuh dan mengalami luka di bagian tangan.

12. Saksi melihat dan mencoba menolong korban.

13. Saksi mengangkat korban, sebelum korban dilarikan ke rumah sakit.

Rekonstruksi berjalan lancar dan Tessa cukup kooperatif. Namun, Tessa menyanggah bahwa ia tidak menjatuhkan surat kendaraan dan menarik lengan Dimas yang membuat polantas itu terseret dalam peristiwa yang berlansung pada 18 Januari lalu tersebut.

Pengakuan Tessa ditanggapi Sapta. Ia menganggap perbedaan biasa terjadi antara korban dan pelaku.

"Itu asumsi dari dia (Tessa) saja , nanti akan cocokkan lagi di berkas. Apabila memang ada perbedaan keterangan, nanti kita hadirkan pihak tersangka dan korban," ujar Sapta.