Salah satunya di RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pemadaman listrik dan banjir yang pasang surut membuat kebanyakan warga di sana tetap mengungsi.
Sampai kemarin, sekitar 250 kepala keluarga (KK) di RW 007 masih mengungsi, dari pengungsi awal 388 KK.
"Sekarang ini sebagian (warga) masih mengungsi karena lantai dua rumah mereka juga belum bisa ditempati. Enggak ada air bersih, listrik padam, apalagi tadi pagi naik lagi airnya," kata Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani.
Kekurangan air bersih
Selain itu, tidak adanya air bersih juga membuat warga terpaksa mencuci pakaian menggunakan air sumur yang keruh.
Sebelum mencuci, warga mengambil langsung air dari sumur menggunakan ember.
"Airnya air sumur, diambil sendiri tadi, tuh keruh (airnya)," ujar seorang warga, Yeyen (47).
Menurut Yeyen, pakaian yang dicucinya adalah sisa-sisa pakaian yang tak hanyut terbawa arus air.
Warga lainnya, Atin (46), juga mencuci pakaian menggunakan air sumur. Dia mulanya ingin membuang pakaian yang kebanjiran.
"Tadinya pengin dibuang, tetapi sayang. Sampai cokelat dah bajunya," ujar Atin sambil menyikat pakaiannya.
Setelah mencuci, warga menjemur pakaian itu dengan menggantungnya di depan rumah.
Sejak pasokan air bersih langka, RW 007 Rawajati sudah meminta bantuan agar pemerintah memasok air bersih untuk warga.
"Kami kekurangan air bersih karena listrik padam. Belum ada bantuan air bersih. Kami sudah ajukan ke kecamatan, mudah-mudahan hari ini (kemarin) datang air bersihnya," kata Sari.
PLN tunggu situasi aman
PLN menunggu situasi aman untuk kembali menyalakan listrik agar tak membahayakan warga.
"PLN akan secepatnya menormalkan listrik kembali apabila instalasi di sisi PLN maupun pelanggan sudah benar-benar kering dan siap," kata Ikhsan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/08/07320681/kegundahan-warga-rawajati-kebanjiran-listrik-padam-dan-kekurangan-air