Salin Artikel

Seorang Siswa Meninggal karena Difteri, Dinkes Depok Lakukan Pendataan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati mengatakan, penyelidikan itu meliputi pendataan orang-orang yang bersentuhan langsung dengan penderita.

"Mendata kontak erat dengan penderita dan diberi obat eritromisin dengan dosis sesuai umur," kata Lies saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/2/2018).

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyuluhan bahaya difteri, pentingnya imunisasi, dan penggunaan vaksin.

"Melakukan survei ketat di sekitar rumah dan sekolahnya," ujarnya. 

Pihaknya bersama kepolisian juga akan memastikan vaksin dapat tersalurkan dengan baik. 

"Mengkaji cakupan imunisasi Pentabio, BIAS, dan ORI, serta dilakukan pengawasan ke sasaran imunisasi. Bekerja sama dengan pihak kecamatan, kelurahan, sekolah, TNI/Polri serta masyarakat," ujar Lies. 

Faiz meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara pada Jumat (16/2/2018). Faiz mengalami demam sejak Selasa (13/2/2018). Pihak keluarga kemudian membawa Faiz ke Puskesmas Sukmajaya untuk diberikan pengobatan.

Namun, keesokan harinya, bagian bawah rahang Faiz bengkak seperti penyakit gondok disertai demam tinggi. Melihat kondisi sang anak terus melemah, pihak keluarga kemudian membawa Faiz ke Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah untuk mendapatkan pertolongan.

Saat di RS HGA, Faiz diketahui terserang virus difteri. Pihak rumah sakit pun kemudian merujuk Faiz ke RSPI Sulianti Saroso.

Karena virus telah menjalar ke semua bagian tubuh, Faiz mengembuskan nafas terakhir pada Jumat (16/2/2018). 

Jenazah Faiz dimakamkan di dekat kediamannya di RT 002 RW 002, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/19/21194671/seorang-siswa-meninggal-karena-difteri-dinkes-depok-lakukan-pendataan

Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke