Pembangunan rumah DP 0 rupiah merupakan janji kampanye Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebelumnya, Anies telah meresmikan pembangunan rumah vertikal atau rumah susun DP 0 rupiah "Klapa Village" di Jakarta Timur pada Januari 2018.
Di Rorotan, Pemprov DKI Jakarta menggandeng kontraktor sekaligus pemilik lahan rumah tapak DP 0, PT Nusa Kirana untuk membangun proyek itu. Di atas lahan 1,3 hektar tersebut rencananya akan dibangun 100 unit rumah.
Pemprov DKI telah membangun satu unit rumah contoh. Sebagai gambaran, di rumah tersebut terdapat sebuah ruang tamu berukuran 4x4 meter, dua kamar tidur berukuran sekitar 2,5x2,5 meter, sebuah kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter.
Rumah contoh itu tidak memiliki dapur. Namun, di bagian belakang rumah ada lahan kosong yang berukuran 1x5 meter yang bisa dibangun dapur.
Lantai rumah terbuat dari keramik warna putih, dengan dinding berbahan gipsen, serta pintu yang terbuat dari tripleks.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin agar unit rumah tapak di Rorotan diperbanyak.
"Kemarin saya waktu datang, ada perubahan-perubahan sedikit unit, supaya bisa ditambah unit. Nanti kami lihat," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin lalu.
Lahan Sawah
Sebagian besar lahan 1,3 hektar tersebut masih berbentuk sawah. Padi tampak membentang di lokasi yang berada tepat di dekat sebuah SMA negeri di Kelurahan Rorotan itu.
Diperkirakan, dari 1,3 ha lahan yang akan dibangun rumah, yang telah diuruk baru sekitar 15-20 perse.
Baca juga : Rumah Tapak DP 0 Rupiah di Rorotan Dibangun di Atas Sawah
Salah satu petugas keamanan di lokasi itu mengatakan, lahan tersebut sebelumnya dipinjamkan kepada warga untuk dijadikan sawah karena belum digunakan.
Di sekitar lokasi lahan itu terdapat sejumlah permukiman warga.
Lurah Rorotan, Yuyun mengatakan, rencananya pembangunan akan dimulai April atau Mei mendatang. Itu karena proses pengurukan akan memakan waktu lama.
"Kan pengurukannya memakan waktu lama, April atau Mei (pembangunan dimulai)," ujar Yuyun.
Meski belum diresmikan, rumah tapak DP 0 rupiah itu telah menjadi incaran warga. Sejumlah warga menyatakan tertarik untuk membeli.
Namun saat ditemui Kompas.com, Selasa, mereka menyatakan belum mendapat sosialisasi yang jelas terkait harga dan skema pembayaran.
Desi salah satunya. Guru di SMAN 115 itu belum memperoleh informasi yang jelas terkait cara membeli rumah itu. Padahal, ia sangat tertarik karena lokasinya dekat dengan tempatnya bekerja.
Warga berharap pemerintah dapat segera mengumumkan syarat dan mekanisme pembelian rumah itu.
"Belum. Belum ada sosialisasi paling cuma rumor-rumor kalau tidak ada DP. Terus ada juga rumor standar gaji minimal Rp 7 juta, tapi semua itu masih dari mulut ke mulut ya," kata Desi.
Lurah Rorotan Yuyun mengatakan, pihaknya belum bisa memulai sosialisasi terkait skema pembayaran karena hal itu masih dibahas di tingkat Pemerintah Provinsi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/28/06071141/menanti-anies-sandi-merealisasikan-janji-rumah-tapak-dp-0