Salah satunya adalah aksi pawai kuda yang ditunggangi oleh petugas dari Direktorat Polisi Satwa.
"Satu minggu persiapan ini. Kami latihan bareng marching band, biar kudanya terbiasa dengan suara-suara," kata seorang polisi satwa, Niluh, kepada kepada Kompas.com, Minggu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, enam ekor kuda diikutsertakan dalam karnaval, lengkap dengan penunggangnya. Para pengunjung yang hadir pun tak ingin melewatkan kesempatan dengan berfoto bersama kuda.
Ada yang takut-takut untuk mendekat. Ada pula yang berani dengan mengelus badan kuda sebelum berfoto. Bahkan, ada yang mengajak berinteraksi sambil mengabadikannya dalam Instagram Story, dengan kuda yang ditunggangi Niluh.
"Hai namanya siapa? Viki? Anteng ya kudanya," ujar seorang pengunjung wanita sambil mengelus kuda bernama Viki.
Niluh menjadi satu-satunya polisi wanita yang menunggangi kuda dalam karnaval tersebut dengan pengalaman berkuda satu tahun. Ia menjadi sasaran pengunjung keluarga dan remaja untuk berpose bersama kudanya.
"Ayo sini, adiknya naik," ujar Niluh, saat melihat seorang bapak yang menggendong balita laki-laki tapi ditolak karena takut.
Pasukan kuda Polsatwa memimpin jalannya karnaval yang dimulai pukul 15.00 WIB dengan dikawal petugas motor Patwal. Setelah pasukan berkuda, karnaval diikuti pasukan Paskibra DKI Jakarta yang terdiri dari 20 pelajar dengan membentangkan bendera sepanjang 20 x 10 meter.
Selanjutnya adalah pasukan budaya seperti barongsai, tari Papua, reog Ponorogo, suku Dayak, ondel-ondel, tari Tor Tor dan tari Bali.
Karnaval ini menutup Jalan Hayam Wuruk hingga Gajah Mada mulai pukul 13.00 WIB - 18.00 WIB. Sebanyak 795 petugas keamanan gabungan dikerahkan untuk karnaval ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/04/17415941/kuda-polsatwa-jadi-sasaran-foto-pengunjung-karnaval-cap-go-meh
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.