Salin Artikel

BPN Akan Ukur Ulang Lahan di Jalan Masuk Kantor Kecamatan Limo

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok Nina Suzana mengatakan, pengukuran ulang untuk memastikan berapa luasan lahan milik seorang warga bernama Suganda yang merasa lahannya terambil akses jalan tersebut.

"14 Maret rencananya (BPN ukur ulang lahan) untuk melihat luasan yang diklaim milik Pak Suganda," kata Nina saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/3/2018).

Ia menuturkan, luasan lahan yang diklaim milik Suganda saat ini seluas 340 meter persegi.

Ia berharap, pengukuran ulang itu dapat mengetahui berapa luas lahan yang dimiliki Suganda.

"Setelah pengukuran ulang berdasar semua sertifikat lahan yang ada, akan diketahui jelas mana lahan fasos fasum dan mana milik Suganda," tuturnya.

Pengukuran ulang ini juga menyusul dibukanya kembali akses menuju kantor Kecamatan Limo oleh Suganda yang merasa haknya dirampas.

Saat itu, Suganda membersihkan material tanah, batu, dan pagar besi setelah dialog antara pihak kecamatan dan Pemerintah Kota Depok.

Sejak ditutup pada Selasa (20/2/2018) lalu, Suganda berinisiatif membuka kembali akses tersebut pada Selasa (27/2/2018) malam.

Alasan penutupan akses jalan oleh Suganda bukan tanpa alasan. Menurut Suganda, akses jalan yang saat ini menjadi satu-satunya akses menuju Kecamatan Limo telah memakan sebagian lahan yang dimiliki.

Lantaran tak kunjung direspon pihak kecamatan, Suganda menutup akses jalan tersebut.

Awalnya menggunakan besi dan kayu. Selain itu, Suganda juga menguruknya dengan timbunan tanah merah.

Akibatnya, kendaraan dari mau pun menuju kantor Kecamatan Limo tidak bisa melintas seperti biasanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/09/09154971/bpn-akan-ukur-ulang-lahan-di-jalan-masuk-kantor-kecamatan-limo

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke