Salin Artikel

Berkah Dagang Nasi Padang di Tanah Abang, Ridwan Bisa Beli Kebun Sawit Rp 1,2 Miliar

Dengan modal yang dikumpulkannya dari usaha pangkas rambut di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat, Ridwan menyewa kios Rp 47 juta selama 1 tahun pada 2009.

Saat itu, Ridwan berjualan nasi padang di Jalan Jatibaru Raya yang kini terdapat tenda-tenda pedagang kaki lima (PKL).

Ridwan bisa mendapatkan omzet Rp 5 juta setiap hari dengan keuntungan bersih Rp 2 juta.

"Ramai sekali karena kios yang saya sewa itu letaknya di dekat stasiun, persisnya di deretan pertama yang ada tenda-tenda PKL," kata Ridwan kepada Kompas.com, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2018).

Seiring berjalannya waktu, Ridwan mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang didapatkan dari hasil berjualan nasi padang.

Setelah terkumpul, Ridwan membeli lahan perkebunan di Sumatera untuk ditanami sawit. Adapun lahan sawit yang dibeli Ridwan luasnya 18 hektar dengan harga Rp 1,2 miliar.

"Dari hasil berjualan nasi di dekat stasiun itu saya belikan kebun sawit. Sampai sekarang masih ada kebunnya," ucapnya.

Dipindah

Padahal, ia membayar uang sewa kios hingga Rp 60 juta setiap tahun.

Ridwan juga mengaku sudah memiliki cukup banyak karyawan di rumah makan padang miliknya.

"Jangankan diminta bayar sewa Rp 60 juta, kalau diminta (bayar sewa kios) Rp 100 juta setahun pun saya berani bayar, ketutup kok. Orang (untung) bersihnya saja Rp 2 juta sehari," kata Ridwan.

Kini, Ridwan menempati lapak di lahan sebelah Hotel Pharmin, Tanah Abang. Lokasinya di dekat jalan layang Jatibaru. 

Lahan itu juga disebut-sebut akan menjadi relokasi pedagang Blok G. 

Ia merasa tak keberatan dengan harga sewa itu, pasalnya di lahan tersebut cukup banyak para pekerja ekspedisi yang makan di warungnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di lahan tersebut nampak papan bertuliskan milik PT Astana Raharja.

Di lahan itu terdapat konstruksi yang sedang dibangun dan beberapa kios ekspedisi.

"Di sini ekspedisi semua. Nah, yang bangunan itu untuk kios kuliner nantinya, kalau pedagang dari Blok G ditempatkan di tengah-tengah pakai tenda," ucapnya.

Ia berharap, Pemprov DKI jadi merelokasi pedagang Blok G di tempatnya berjualan. Ia menginginkan semakin banyak pengunjung yang datang setelah pedagang Blok G direlokasi. 

"Dari stasiun ke sini saja jauh, ada sekitar 300 meter. Mudah-mudahan saja ramai, ini juga yang beli paling orang-orang ekspedisi. Dalam sehari balik modal Rp 1,5 juta," ujar Ridwan. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/09/14474781/berkah-dagang-nasi-padang-di-tanah-abang-ridwan-bisa-beli-kebun-sawit-rp

Terkini Lainnya

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke