Salin Artikel

Di Persidangan, Jaksa Putar MP3 Ceramah Terdakwa Bom Thamrin

Rekaman itu diputar dan diperdengarkan kepada saksi Adi Jihadi yang dihadirkan dalam persidangan.

"Boleh MP3-nya diperdengarkan di persidangan?" tanya Jaksa Mayasari.

Sebelum mempersilakan, Ketua Majelis Hakim Akhmad Jaini menanyakan durasi rekaman yang akan diputar.

Mayasari mengatakan akan memutar potongan isi ceramah Aman.

"Yang mau diperdengarkan itu rekaman yang disita, ya?" tanya Jaini.

"Yang disita memang tidak dibawa, tetapi persis sama," jawab Mayasari.

Jaini mempersilakan rekaman itu diputar.

Saat rekaman diputar, terdengar suara seorang pria menyampaikan isi ceramah.

Ceramah itu berisi larangan menyekutukan Tuhan dan sebutan musyrik bagi orang yang menyekutukan-Nya.

Setelah itu, jaksa bertanya kepada Adi.

Apakah rekaman tersebut sama dengan rekaman yang pernah dia dengar beberapa tahun lalu, dan apakah Adi mengenal suara dalam rekaman itu.

Namun, Adi tidak mengingatnya.

Dalam persidangan tersebut, Adi mengaku pernah mendengarkan rekaman MP3 berisi ceramah Aman.

Dia mendapatkan rekaman itu dari temannya yang bernama Rizal.

"Pernah dengar (ceramah), tentang tauhid. Saya mendengar sekilas di mobil saja," kata Adi.

Adapun rekaman MP3 itu disebut dalam dakwaan Aman.

Aman didakwa menggerakkan orang melakukan berbagai aksi terorisme, termasuk bom Thamrin.

Rekaman MP3 itu dinilai sebagai salah satu cara Aman menggerakkan orang melakukan teror. Materi yang disampaikan Aman diambil dari buku atau kitab seri materi tauhid karangannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/13/13055801/di-persidangan-jaksa-putar-mp3-ceramah-terdakwa-bom-thamrin

Terkini Lainnya

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke