Seorang warga Bekasi Timur, Daru (53), mengatakan, penurunan tarif bus dan parkir dapat memfasilitasi warga beralih menggunakan transjabodetabek premium.
Namun, kebijakan itu tidak membuatnya menggunakan transjabodetabek premium untuk bekerja ke Jakarta.
"Saya tidak terpikir membawa mobil karena sebelum pukul 06.00, sebelum penerapan kebijakan ganjil-genap bisa berangkat naik ojek," ucap Daru di Bekasi Timur, Jawa Barat, Senin (19/3/2018).
Warga Harapan Indah Bekasi, Paula (31), mengatakan, ia sebelumnya menggunakan mobil pribadi ke Jakarta.
Setelah ada kebijakan ganjil-genap di Pintu Tol Bekasi, ia memilih beralih menggunakan transjabodetabek premium dan meninggalkan kendaraan pribadinya terparkir di rumah.
"Bagus, sih, tarif (parkir) diturunkan menjadi Rp 5.000, tetapi ternyata lebih praktis tidak bawa mobil. Kalau penurunan tarif busnya saya setuju," kata Paula.
Warga Galaxy, Gatutkaca (51), mengaku tidak mengetahui ada fasilitas park and ride untuk pengguna transjabodetabek premium.
Setelah adanya informasi ini, ia tertarik memarkirkan mobilnya dan menggunakan transjabodetabek premium.
"Saya biasa berangkat kerja ke Jakarta naik kereta atau mobil, tetapi sering naik mobil karena ada rapat dan pakai jas. Sempat bingung di mana parkirnya. Ini sudah tahu, besok saya coba," ucap Gatut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menurunkan tarif parkir untuk penumpang transjabodetabek premium yang memarkirkan kendaraannya.
Semula tarif parkir tersebut ditetapkan Rp 10.000 per kendaraan, tetapi kini diturunkan menjadi Rp 5.000 per kendaraan.
Keberangkatan bus transjabodetabek tujuan Bekasi-Jakarta terdapat di beberapa titik.
Keberangkatan bus dari Bekasi Barat dilakukan di tiga titik, yaitu Summarecon, Mega City Bekasi, dan Taman Galaxy.
Sementara Bekasi Timur memiliki dua titik keberangkatan, yakni Bekasi Trade Center dan Grand Dhika.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/14262221/tarif-park-and-ride-bekasi-diturunkan-warga-tetap-pilih-naik-ojek