Salin Artikel

"Perserta Diklat Sudah Dicuci Otaknya untuk Bisa Berubah Pak Wagub"

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno datang ke lokasi diklat untuk menutup kegiatan tersebut, Rabu (21/3/2018).

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi ditunjuk untuk memberi kesan-kesan terhadap diklat tersebut.

"Peserta diklat sudah dicuci otaknya untuk bisa berubah Pak Wagub," kata Michael.

Michael mengatakan, para pejabat eselon II sangat senang berkumpul dalam diklat itu. Mereka begitu ceria selama mengikuti rangkaian acara dalam diklat. Michael mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dalam kegiatan itu.

Semua rangkaiannya melahirkan semangat baru dalam diri mereka. Pejabat eselon II bersemangat menjalankan visi-misi dan rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Intinya adalah kita harus dapat menerjemahkan apa Pak Gubernur dan Pak Wagub inginkan dalam melayani masyarakat," kata Michael.

Hari ini merupakan hari terakhir mereka menjalankan diklat. Pejabat eselon II yang sudah dibagi menjadi beberapa tim itu diberi hadiah oleh Sandiaga. Hadiahnya tidak mewah, hanya topi, handuk, dan kaos kaki. Namun, setiap kali tim pemenang dipanggil, pejabat eselon II selalu menyanyikan yel-yel tim mereka dengan semangat.

"Kami siap Pak Gubernur, Pak Wagub, mendukung Bapak untuk sukseskan program RPJMD Bapak, visi-misi Bapak. Membawa Jakarta yang lebih maju dan bahagia," ujar Michael.

Sandiaga mengatakan diklat itu akan menghasilkan transformasi yang luar biasa terhadap pejabat eselon II. Dia berharap para pejabat akan pulang dengan semangat kerja yang baru.

"Saya harap kita pulang sebagai brand superteam. Kita mungkin datang sebagai superman, superwoman. Tapi kita harus pulang sebagai superteam DKI Jakarta yang membanggakan," kata Sandiaga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/21/14234571/perserta-diklat-sudah-dicuci-otaknya-untuk-bisa-berubah-pak-wagub

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke