Salin Artikel

Temuan Polisi Terkait Jatuhnya Besi Proyek Rusunawa Pasar Rumput

Pada hari itu sekitar pukul 09.30, Tarminah tengah memilih bahan-bahan untuk membuat sayur untuk keluarganya. Tiba-tiba saja, besi jenis hollow sepanjang 3 meter menimpa tepat di kepalanya.

Warga pun mencoba menolong Tarminah yang sedang dalam kondisi terkapar dengan kepala bagian belakangnya mengeluarkan darah.

Oleh warga, Tarminah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dengan menggunakan bajaj. Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan, Tarminah telah meninggal dunia.

Polisi pun segera melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab jatuhnya besi proyek rusunawa tersebut.

Koordinator Sekretaris Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan sejumlah kelalaian yang dilakukan pekerja proyek terkait peristiwa tersebut.

1. Kesalahan pembukaan escape holding

Mardiaz mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pihak dan ditemukan dua orang yang diduga lalai saat melakukan pembukaan terhadap sambungan rangkaian besi atau disebut escape holding proyek.

"Jadi kita lihat dari beberapa batang besi yang dirangkai dua orang ini membuka dan itu tidak diperhitungkan," ujar Mardiaz.

Akibatnya, lanjut Mardiaz, satu batang besi jatuh ke bawah dan mengenai besi lainnya yang menyebabkan besih tersebut terpelanting.

2. Pengawas datang terlambat

Mardiaz yang merupakan mantan Kapolres Jakarta Selatan ini mengatakan, pihak lain yang harus bertanggungjawab atas kejadian ini adalah pengawas proyek.

"Yang bersalah adalah person termasuk pengawas karena pengawas harusnya masuk jam 8 dia datang setelah itu," ujarnya.

Menurut dia, tim penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada pengawas proyek.

3. Tak ada jala keamanan

Bentuk kelalaian lain yang ditemukan polisi adalah tak adanya jala-jala yang biasanya digunakan untuk pengamanan di sekitar lokasi proyek.

"Kami tidak menemukan jala-jala di sekitar proyek," ujarnya.

Fungsi dari jala pengamanan atau jaring polynet proyek adalah agar material gedung atau proyek bangunan tidak jatuh, karena sangat berbahaya jika material sampai jatuh ke ke bawah, misal palu jatuh kebawah bisa sangat fatal akibatnya.

Selain itu jaring polynet ini juga berfungsi untuk melindungi pekerja dari bahaya jatuh dari ketinggian. Dengan dipasang polynet atau jaring pengaman bangunan ini para pekerja proyek lebih merasa aman, nyaman dan tidak was-was.

"Ini kesalahan kerja oleh karyawan makanya kita ini kita lidik maraton masing-masing orang dan perannya apa siapa yang tanggung jawab siapa yang tanggung jawab pengamanan dari itu semua baru kita akan gelar perkara dan tentukan tersangka," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/22/10381111/temuan-polisi-terkait-jatuhnya-besi-proyek-rusunawa-pasar-rumput

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke