"Salah satu poin utamanya itu nilai para siswa tinggi-tinggi. Dalam artian kalau nilainya tinggi, maka bisa meningkatkan akreditasi sekolah tersebut," kata Rully di kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018) terkait motif sekolah bocorkan soal dan jawaban ujian.
Kebocoran juga terjadi karena sekolah sudah mendapatkan soal dan kunci jawaban jauh hari sebelum pelaksanaan USBN.
"Dari pertanyaan-pertanyaan yang dijawab pihak sekolah, mereka sudah mendapatkan soal sampai kunci jawaban jauh hari sebelum pelaksanaan (USBN)," kata Rully.
Plt Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Dominikus Dalu menyampaikan, sekolah yang membocorkan soal dan kunci jawaban USBN berpotensi melakukan pelanggaran administrasi.
"Terkait dengan bocornya soal tadi termasuk kunci jawaban, ini sebenarnya kalau di Ombudsman bilangnya potensi malaadministrasi," kata Dominikus pada kesempatan yang sama.
Namun, Ombudsman tetap mengutamakan azas praduga tak bersalah. Banyak sekolah di Jakarta dan Bekasi telah menandatangani pakta integritas.
"Menurut kami juga masih banyak sekolah-sekolah yang tidak akan memberikan bocoran kepada siswanya," kata Rully.
Ombudsman sebelumnya menemukan ada kebocoran soal dan kunci jawaban USBN di daerah DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Kebocoran soal dan kunci jawaban itu berasal dari tempat bimbingan belajar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/04/16040961/ombudsman-duga-sekolah-bocorkan-soal-usbn-demi-dongkrak-akreditasi