Salin Artikel

"Kalau Fahri Hamzah dan Fadli Zon Diistimewakan, Kami Minta Kapoldanya Dicopot"

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Front Penegakan Keadilan Sosial (F-PKS) meminta Polda Metro Jaya tidak memberi perlakuan khusus dalam mengusut kasus dugaan ujaran kebencian yang melibatkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Hal tersebut disampaikan perwakilan F-PKS setelah bertemu dengan kepolisian, di sela melakukan aksi unjuk rasa di Polda Metro Jaya, Jumat (27/4/2018). 

Pihak F-PKS bahkan meminta Kapolda Metro Jaya dicopot, bila ada perlakuan khusus dalam mengusut kasus tersebut. 

"Maka polisi saya terangkan di dalam, untuk panggil dan proses (Fadli dan Fahri), jangan diistimewakan, semua orang dimata hukum sama. Kami akan kawal kasus ini, kami tidak mau Fahri Hamzah dan Fadli Zon diistimewakan. Kalau diistimewakan, kami minta Kapoldanya dicopot," ujar Abdullah Kelrey, salah satu perwakilan F-PKS, Jumat (27/4/2018).

Perwakilan F-PKS lainnya, Anyong mengaku, telah mendapatkan keterangan dari polisi mengenai progres penanganan kasus ini.

"Kasus yang dilaporkan Rizky pada bulan Maret lalu sedang dalam tahap penyelidikan. Mreka sedang bekerja, apabila kasus ini didapati unsur-unsur yang mendekati tindakan melawan hukum, akan diproses. Tapi yang terpenting adalah, kami harus mengapresiasi kinerja Polda dan kami sedang mengawal kasus ini," ujar Anyong.

Mereka berharap, sebelum memasuki bulan puasa, polisi sudah memanggil Fadli Zon dan Fahri Hamzah untuk dimintai keterangan.

"Agar tidak terjadi kegaduhan di bulan Ramadan dan ke depannya sampai selesai pemilu. Kami ingin bangsa ini dan situasi politik, bisa tetap terjaga sebagaimana mestinya," ujar dia.

Fahri Hamzah dan Fadli Zon dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian melalui media elektronik, Senin (12/3/2018).

Keduanya dilaporkan karena me-retweet berita salah satu media yang menyebut ketua Muslim Cyber Army (MCA), merupakan seorang "Ahokers". "Ahokers" merupakan sebutan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Meski telah lebih dari sebulan kasus ini bergulir, polisi belum memanggil keduanya. Melalui aksi demo yang digelar di Polda Metro Jaya hari ini, F-PKS menuntut Polda Metro Jaya segera mengusut kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/27/19035241/kalau-fahri-hamzah-dan-fadli-zon-diistimewakan-kami-minta-kapoldanya

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke