Salin Artikel

DPRD DKI Merasa Berhak Awasi Pengangkatan Direksi BUMD

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta James Arifin Sianipar mengatakan, pihaknya punya hak ikut mengawasi pengangkatan direksi BUMD.

Meski dia juga menyebut, pengangkatan direksi BUMD merupakan ranah pihak eksekutif, khususnya Gubernur DKI.

"Itu memang ranah Gubernur, tetapi kita perlu kritisi, kita berhak, karena tugas kita kan pengawasan," ujar James, saat dihubungi, Senin (30/4/2018).

James mengatakan, DPRD DKI bisa saja memanggil Badan Pembina BUMD dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), untuk meminta penjelasan saat proses pengangkatan direksi berlangsung.

Sebab, BUMD merupakan salah satu sumber pemasukan asli daerah untuk Pemprov DKI, melalui dividen mereka.

Karenanya, DPRD DKI merasa perlu mengetahui latar belakang orang yang akan duduk di jajaran direksi BUMD.

"BUMD kan harus ada dividen, harus kasih provit ke Pemprov DKI," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan aturan baru yaitu Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2018 tentang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BUMD dan Perusahaan Patungan.

Dengan pergub itu, Anies bisa mengusulkan calon perseorangan untuk masuk dalam direksi BUMD. Namun, tes dan seleksi tetap harus dilakukan terhadap orang yang diusulkan Anies.

James mengatakan, pihaknya bisa memanggil SKPD terkait jika menemukan ada kejanggalan dalam proses pengangkatannya.

Dia juga mengingatkan peraturan ini jangan sampai jadi celah bagi orang-orang di sekitar Anies-Sandi, untuk memasukan orang dalam direksi BUMD.

"Jadi tetap harus melalui prosedur seleksi. Kita cari yang terbaik, kalau memang pilihannya (Gubernur) lebih bagus (dibanding calon lain), ya tidak apa-apa," kata James.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/30/18394241/dprd-dki-merasa-berhak-awasi-pengangkatan-direksi-bumd

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke