Salin Artikel

Pendi Lebih Banyak Diam Usai Bunuh Istri dan Dua Anaknya di Tangerang

"Psikologisnya (Pendi) sejauh ini kami lihat enggak apa-apa. Hanya saja pada saat pemeriksaan pertama dia nge-drop. Saya tanya-tanya dia cuma geleng-geleng enggak jawab. Kebanyakan diam," kata Bahtiar di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (9/5/2018).

Pendi membunuh istrinya, Emah (40) serta kedua anak tirinya, Tiara (11) dan Nova (21) setelah berseteru tentang cicilan mobil yang belum dibayar. 

Saat pertengkaran itu, Emak meninju wajah Pendi. Pendi yang kesal kemudian menusuk Emah dan kedua anaknya saat sedang tidur.

Aksinya dilakukan pada malam hari Senin (12/2/2018) di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang.

Bahtiar mengatakan kondisi berbeda terlihat saat pemeriksaan kedua. Pendi mulai bisa diajak bicara dan menjawab pertanyaan. Seperti kisah rumah tangga terdahulu sebelum menikahi Emah.

"Saat (pemeriksaan) yang kedua. Dia bilang 'saya pernah berkeluarga sebelumnya'. Ada di Tangerang juga (mantan istrinya)," katanya.

Saat itu pun Pendi sempat menanyakan kepada penyidik soal pemakaman istri dan kedua anak tirinya yang dilakukan di Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, Pendi telah menjalani sidang perdananya dengan agenda pembacaan dakwaan pada Rabu di Pengadilan Negeri Tangerang. Sidang selanjutnya akan digelar pada Senin (14/5/2018).

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/10/00211391/pendi-lebih-banyak-diam-usai-bunuh-istri-dan-dua-anaknya-di-tangerang

Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke