"Kami copot setelah ada komen masyarakat medsos, ada info dari tim Wagub untuk dibongkar. Kami bongkar tanggal 30-31 Mei, sekarang sudah tidak ada di lokasi," kata Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018)
Ketika Kompas.com mencoba mengonfirmasi ke Sandiaga, ia mengaku bahwa pencopotan diinisiasi Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Yuli Hartono. Kata Sandi, Yuli menerima banyak kritik lewat media sosial.
"Kadis langsung nyetop karena Pak Kadis melihat di social media beliau dan menurut Pak Yuli, 'Ini kan trotoarnya sudah bagus, kenapa ditaruh lampu hias tersebut?' Maksudnya memang baik, akhirnya distop dan mulai dicabut," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Kamis malam.
Sandiaga sempat terheran-heran akan pemasangan lampu itu. Ia melihatnya ketika baru mendarat di Jakarta dari Tanah Suci pada Rabu (30/5/2018) siang.
"Sebetulnya saya pertama waktu landing kan menuju ke Merdeka Selatan langsung dari airport, saya baca tulisannya. Saya lupa kalau enggak salah di salah satu (media) online, tentang lampu yang baru dipasang. Terus kebetulan melihat ke kiri ada beberapa. Tapi kok bentuknya seperti itu gitu," kata Sandiaga.
Pohon plastik yang dipasang di trotoar tengah ramai dibahas oleh warganet. Pohon plastik itu disindir karena dinilai menghalangi jalan. Pohon tersebut berfungsi sebagai lampu hias yang biasa dipasang saat ada perayaan hari besar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/31/20240851/setelah-dikritik-pohon-plastik-dicopot-atas-permintaan-tim-sandiaga