Salin Artikel

Distribusi Informasi TMC Polda Metro, dari "Call Center" Berevolusi ke Medsos

JAKARTA, KOMPAS.com - Traffic Management Center (TMC) menjadi bagian penting bagi kepolisian dalam distribusi informasi kepada masyarakat mengenai kondisi lalu lintas.

TMC dimiliki setiap Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) kepolisian daerah di Indonesia. Polda Metro Jaya misalnya, memiliki TMC yang telah dirintis puluhan tahun silam, tepatnya pada tahun 1997.

Kasubag Teknologi Bag Bin Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Purwono mengatakan, kala itu pemantauan lalu lintas dan distribusi informasi kepada masyarakat masih menggunakan sistem manual.

"Tadinya, kami bergerak dengan nomor call center 1717. Kalau masyarakat mau cari info atau ada keluhan, bisa kontak call center itu dan kami menjawab lewat situ," ujar Purwono, ketika ditemui di gedung TMC Polda Metro Jaya, Rabu (6/6/2018).

Selain dari keluhan masyarakat, TMC Polda Metro Jaya "tempo dulu" juga mengandalkan pantauan di lapangan dengan bantuan sekirar 105 kamera CCTV dengan teknologi yang tak secanggih sekarang.

"Kalau zaman dulu masih pakai sistem radio, ada antena yang kayak keranjang dan drum begitu, sistem tek tok kalau disebutnya. Dulu kita punya 105 CCTV," sebut dia.

Namun, kondisi saat ini jauh berbeda. TMC Polda Metro Jaya telah memiliki lebih dari 600 kamera CCTV yang memantau banyak titik di Jakarta.

Populer di media sosial

Purwono mengatakan, distribusi informasi TMC Polda Metro Jaya kini dipermudah dengan ketersediaan media sosial, sebagai dampak perkembangan teknologi informasi dunia.

"Sekitar 10 tahun yang lalu kami mulai merintis upaya distribusi informasi melalui media sosial. Misalnya Facebook, Twitter, dan Instagram. Dan ternyata jauh lebih efektif," ujar dia.

Menurut dia, akun media sosial TMC Polda Metro Jaya yang paling banyak diikuti masyarakat adalah akun Twiter dengan nama @TMCPoldaMetro.

Per hari ini, Twitter TMC Polda Metro Jaya telah diikuti sebanyak 7,8 juta pengikut, dengan rata-rata 200 unggahan informasi per 24 jam.

"Di akun ini, kami sengaja tidak mem-follow satu akun pun untuk menjaga netralitas kami sebagai salah satu sumber informasi," sebut dia.

Melalui Twitter, TMC Polda Metro rutin memberikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas dan info terbaru kepolisian lainnya.

"Kami tetapkan target informasi kami unggah setiap 15 menit sekali," tutur dia.

Menurut dia, masyarakat juga sangat aktif memberikan informasi dan pertanyaan melalui akun tersebut. Itulah yang menyebabkan TMC Polda Metro Jaya menjadi lebih cepat dalam menyajikan informasi.

Setiap unggahan TMC Polda Metro Jaya kerap kali mendapatkan ribuan tanggapan masyarakat, baik dalam bentuk twit ulang hingga komentar dari akun pengikutnya.

Kondisi ini pun terjadi di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, dengan nama akun @tmcpoldametro. Akun ini telah diikuti sekitar 370.000 pengikut.

Setiap postingan TMC Polda Metro Jaya melalui akun resmi instagramnya pun kerap mendapatkan ribuan like, komentar, dan dibagikan berkali-kali oleh pemilik akun lain.

Alhasil, sejumlah akun media sosial milik TMC Polda Metro Jaya menjadi hits atau populer di masyarakat. Sejumlah media massa pun kerap menggunakan unggahan TMC Polda Metro Jaya, sebagai rujukan dalam pemberitaan.

"Kami enggak pernah berpikir harus merebut follower begini banyak, tidak pernah karena kami bukan bisnis. Saya hanya menekankan ke anak-anak (personel) bahwa apa yang kamu kerjakan harus jujur. Informasi yang diunggah harus sudah A1 (terkonfirmasi kebenarannya)," papar Purwono.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/06/17484391/distribusi-informasi-tmc-polda-metro-dari-call-center-berevolusi-ke

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke