"Masyarakat jangan suka bengong, pelaku hipnotis biasanya sudah paham mana yang pikirannya sedang kosong lalu dimanfaatkan oleh mereka," kata Emiral, Rabu (6/6/2018).
Menurut dia, meski penjagaan sudah lebih ketat, tetapi tidak ada jaminan bahwa tidak orang yang mencari kesempatan saat petugas lengah.
Ia juga menyarankan agar pemudik tidak pergi sendirian, minimal bersama sahabat atau keluarga.
"Kalau bisa jangan bepergian sendirian, kalau terpaksa pergi sendirian yah usahkan jangan di tempat yang sepi dan menyendiri," ujar dia.
Menurutnya, untuk modus hipnotis dan pembiusan cukup sulit dideteksi, karena itu masyarakat perlu kewaspadaan ekstra.
Sementara untuk tindak kriminalitas seperti pemaksaan atau penodongan dan penjambretan, ia menyarankan agar masayarakat tidak takut dan malu berteriak minta bantuan.
"Kalau ditodong atau jambret, teriak saja pasti orang-orang disekitar tidak diam dan akan langsung membantu," kata dia.
Tidak kalah penting, ia meminta masyarakat untuk tidak tampil menonjol di tempat umum dan tidak membawa banyak barang bawaan.
"Nggak usah pakai kalung dam cincin emas banyak-banyak, bawa barang juga sesuai kebutuhan saja. Kalau ada barang lain, baiknya dikirimakan lebih dulu," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/06/19300521/tips-agar-terhindar-dari-kejahatan-di-terminal-bus