Salin Artikel

Dianggap Ganggu Jalan, PKL di Sekitar Taman Fatahillah Ditertibkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) membanjiri sepanjang Jalan Lada dan Jalan Ketumbar di kawasan Taman Fatahillah, Tamansari, Jakarta Barat, pada H+1 Idul Fitri, Sabtu (16/6/2018).

Mereka lalu ditertibkan oleh petugas Satpol PP karena dinilai memakan ruas jalan dan mengganggu jalan pengunjung kawasan tersebut.

"Pedagang-pedagang kegiatan anda menggaggu jalan," perintah seorang petugas Stapol PP, dengan menggunakan pengeras suara.

Setelah diberi peringatan, beberapa pedagang yang memakan jalan raya langsung menyingkir.

Seorang petugas lainnya mengatakan, kalau penertiban PKL dan delman telah dilakukan oleh pihaknya sejak hari pertama libur Lebaran. 

"Hari ini yang paling banyak. Ya diatur kalau supaya tidak mengganggu pintu masuk ke Taman Fatahillah," kata petugas itu singkat.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi Sabtu, berbagai jenis PKL menjajakan dagangannya di sana sambil berteriak menawarkan kepada pengunjung yang lewat. Para PKL ini terdiri dari penjual aksesoris perempuan, pecel, ketoprak, cimol, bakso, batagor, tongsis, batu akik, dan lainnya.

Ada pula sekitar 5 delman yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sana. Para pedagang memakan trotoar dan satu ruas jalan untuk berdagang.

Hal itu menyebabkan pengendara bermotor seperti angkutan kota, kendaraan pribadi, bus transjakarta, mesti berjalan pelan saat berpapasan melewati pedagang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/16/21462851/dianggap-ganggu-jalan-pkl-di-sekitar-taman-fatahillah-ditertibkan

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke