Salin Artikel

Sederet PR untuk Jakarta di Usia 491 Tahun...

Sosiolog Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine menyebut kualitas kehidupan sosial budaya kota masih perlu ditingkatkan. Belum lagi masalah perkotaan yang seakan tak pernah bisa diselesaikan.

"Kemacetan, daerah padat kumuh yang perlu diperbaharui menjadi lingkungan tempat tinggal yang bersih sehat dan indah," kata Daisy kepada Kompas.com, Jumat (22/6/2018).

Selain itu, Daisy menyebut masih banyak kebutuhan dasar warganya yang belum terpenuhi di Ibu Kota.

Banyak anak putus sekolah. Berdasarkan data ikhtisar pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah siswa putus sekolah di DKI pada tahun 2016/2017 di tingkat SD sebanyak 982, SMP sebanyak 1.080, SMA sebanyak 606, dan SMK sebanyak 2.690 siswa.

Kaum muda juga banyak yang yang hidup di lingkungan kurang kondusif dan kesulitan mengakses lapangan kerja. Berdasarkan data BPS DKI, pada bulan Februari 2018, tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,34 persen.

Kurangnya ruang publik

Belum lagi soal minimnya ruang publik untuk berekspresi secara kultural.

"Ruang ekspresi kaum muda kota masih kurang, dan tidak merata untuk semua kelas sosial. Misal untuk panggung musik, teater, mural atau berbagai bentuk seni lainnya, belum di kelola secara serius juga," ujar Daisy.

Berbagai kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi ini bisa berdampak pada kriminalitas, vandalisme, hingga perilaku menyimpang warga.

Kebijakan Pemprov DKI selama ini, menurut Daisy, belum terencana dan terkoordinasi dengan baik. Model pembangunan kota yang selama ini dilakukan masih sektoral bukan fokus pada pemecahan masalah.

"Model diskusi musrenbang juga masih sektoral belum integratif. Pada pelaksanaannya juga terlihat masih terlihat tiap dinas bikin planning sendiri," ujar dia.

Padahal, pembangunan kota perlu inovatif, cepat, dan efisien.

"Contoh kegiatan pelatihan bisa muncul dari berbagai dinas... Tanpa jelas sebenarnya untuk memecahkan masalah apa," kata Daisy.

Daisy menyarankan sejumlah program yang perlu disediakan Pemprov DKI antara lain penambahan ruang publik dan area-area WiFi yang terkontrol. Kemudian peningkatan sistem keamanan warga melalui kamera CCTV dan hotline service yang cepat tanggap.

Ia juga menyarankan pelibatan warga dalam merumuskan kebijakan kota.

"Dengan peningkatan kapasitas RT RW sebagai community organizer, ruang partisipasi warga untuk ikut serta dalam pembangunan kota," ujar Daisy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/23/06000071/sederet-pr-untuk-jakarta-di-usia-491-tahun-

Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke