Salin Artikel

"Selfie" dan "Share Loc" Jadi Pola Pemantauan Pewawancara "Quick Count" Litbang Kompas

Salah satu bagian yang mendapatkan pengawasan ketat adalah para interviewer atau pewawancara yang bertugas melakukan survei di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

"Pukul 07.00 teman-teman interviewer harus sudah di TPS. Nah kami di war room (Pusat Kendali Litbang Kompas) di Jakarta ini bertugas memantau siapa saja interviewer yang pada pukul 07.00 belum di lapangan," kata Yoga di Pusat Kendali Litbang Kompas, Palmerah Selatan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia melanjutkan, setiap interviewer yang telah tiba di TPS wajib mengirimkan selfie atau swafoto melalui aplikasi ke war room yang ada di Pusat Kendali Litbang Kompas.

"Jadi mereka berselfie dengan latar belakang TPS yang jadi tanggung jawabnya," kata dia.

Tak hanya itu, lanjut Yoga, pergerakan para interviewer pun dipantau. Mereka wajib share location atau mengirimkan posisinya melalui aplikasi Global Positioning System (GPS).

"Mereka harus share lokasi, jadi ketahuan TPS-nya di situ. Bergeser 200 meter pun warnanya langsung berubah, kami langsung telepon yang bersangkutan. Kami tanya, kamu di mana, kok berubah TPS-nya," kata dia.

Menurut Yoga, dengan pola ini, diharapkan seluruh interviewer mengirimkan data di lapangan dengan cepat, tepat, dan akurat.

Manager Litbang Kompas Toto Suryaningtyas memaparkan, dalam proses hitung cepat kali ini, pihaknya mengambil sampel sebanyak 400 TPS tiap provinsi. Sampel dipilih dengan metode stratified systematic sampling yang tersebar di seluruh daerah.

Ia mengatakan, pihaknya memutuskan mengambil sampel 400 TPS berdasarkan pertimbangan jumlah populasi TPS, dana, serta akses yang dimiliki Litbang Kompas.

Quick count atau hitung cepat kali ini melibatkan banyak tenaga lapangan. Tiap provinsi, akan ada 400 interviewer, 97 orang koordinator lapangan, dan sembilan orang koordinator wilayah.

Jadi, total ada 497 orang yang bekerja di lapangan di tiap provinsi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/27/11013971/selfie-dan-share-loc-jadi-pola-pemantauan-pewawancara-quick-count-litbang

Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke