Salin Artikel

Polisi Tembak Mati Seorang Pelaku Curanmor Di Tangerang

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menembak mati seorang pelaku pencurian sepeda motor berinisial E (18), yang kerap melakukan aksinya di wilayah Tangerang.

Polisi juga mengamankan rekan E, Y (17) dan seorang penadah berinisial O (29).

"Awalnya kami amankan saudara E dan Y, dalam pengembangan kami amankan saudara O yang merupakan penadah. E dan Y ini pemetik (pencuri) motor," ujar Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan, melalui keterangannya, Kamis (12/7/2018).

Herry mengatakan, E terpaksa ditembak karena pelaku melakukan perlawanan saat diminta untuk menunjukan lokasi keberadaan satu orang rekannya yang kini masih buron berinisial AR.

Perlawanan tersebut dianggap membahayakan sehingga petugas memutuskan untuk melumpuhkan E. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi E kritis sehingga akhirnya tidak tertolong.

Harry mengatakan, para pelaku merupakan penjahat jalanan yang melakukan aksinya dengan mengancam menggunakan senjata api. Para pelaku memilih korban yang berkendara sendirian di lokasi yang telah mereka tentukan.

"Para pelaku tidak segan melukai korbannya dengan senjata api. Korbannya juga variatif, tidak melihat siapa korbannya, mau itu perempuan atau laki-laki," ujar Harry.

Dia menyebut, para pelaku merupakan jaringan asal Lampung yang kerap beroperasi di wilayah Neglasari, Benteng Kota dan Jatiuwung, Tangerang. Dari tangan pelaku O, polisi menyita sembilan sepeda motor dan tujuh STNK asli.

STNK tersebut didapat pelaku karena korban meletakannya di dalam jok motor atau dikaitkan bersamaan dengan kunci motor yang dicuri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/12/16471871/polisi-tembak-mati-seorang-pelaku-curanmor-di-tangerang

Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke