Salin Artikel

Antrean di Pelabuhan Tanjung Priok Disebabkan Mesin Tak Bisa Terima Semua Uang Elektronik

Deputy GM Commercial IPC Budi Waluyo mengatakan, antrean di pintu masuk disebabkan alat e-gate pass belum bisa menerima pembayaran dengan kartu atau uang elektronik yang diterbitkan semua bank.

"Tadinya kami berharap Bank Mandiri karena yang banyak beredar e-toll itu kan Mandiri. Tetapi, Mandiri-nya masih maju mundur. Akhirnya BNI kami jajaki. Mau," kata Budi kepada Kompas.com, Kamis (12/7/2018).

Namun, rupanya tak banyak sopir truk yang memiliki uang elektronik keluaran BNI. Akibatnya, banyak sopir melakukan pembayaran tunai dan memakan waktu lama.

Budi menambahkan, sisten e-gate pass mestinya tidak menjadi masalah karena para sopir truk telah terbiasa menggunakan sistem serupa ketika melintasi gerbang tol.

"Sebetulnya prinsipnya sama dengan e-toll. Berapa lama sih e-toll. Wong itu barangnya persis sama yg dipakai di e-toll," kata dia.

IPC kini menjajaki kerja sama dengan bank-bank lain supaya seluruh kartu uang elektronik dapat diterima sebagai alat pembayaran di pintu gerbang.

Budi menargetkan, seluruh uang elektronik dapat difungsikan dalam waktu dua minggu ke depan sehingga proses di gate-in dapat selesai dalam hitungan detik.

"Everything-nya ya, mulai dari sistem sampai integrasi datanya sudah. Lagi-lagi terkait kesisteman ternyata butuh more effort-lah utk synchronize yang tadinya manual sekarang otomatis," katanya.

Walau begitu, Budi menyebut kemacetan di kawasan Tanjung Priok tak hanya disebabkan aktivitas di dalam Pelabuhan. Antrean memasuki jalan tol juga punya andil dalam menyebabkan kemacetan di sana.

Sebelumnya, sejumlah pengusaha angkutan logistik mengeluhkan lambatnya proses gate-in di Pelabuhan Tanjung Priok. Proses yang mestinya selesai dalam hitungan detik disebut mesti memakan waktu hingga tiga menit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/12/16535191/antrean-di-pelabuhan-tanjung-priok-disebabkan-mesin-tak-bisa-terima-semua

Terkini Lainnya

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke