Salin Artikel

Euforia Asian Games dengan Menjadikan Jakarta Lebih Berwarna

JAKARTA,KOMPAS.com - Perhelatan Asian Games tak lama lagi berlangsung. Beragam upaya dilakukan pemerintah hingga masyarakat untuk menyemarakkan pesta olahraga yang akan digelar pada18 Agustus mendatang itu. 

Misalnya, melukis sejumlah tembok kusam di beberapa wilayah Ibu Kota dengan gambar atau mural, baik itu cabang olahraga yang dipertandingkan, maskot dan tema Asian Games lainnya.

Contohnya di beberapa kecamatan yang ada di Jakarta Timur, seperti di Jatinegara, Kramat Jati, dan Cipayung. Untuk Jatinegara, hiasan tematik Asian Games bisa dijumpai warga di sekitar area Stasiun Jatinegara, Kelurahan Rawa Bunga.

Sepanjang tembok stasiun kini dibuat meriah dengan mural Asian Games.

"Kawasan ini memang menjadi kampung tematik yang kami usulkan dalam menyambut Asian Games. Sepanjang tambok ini nanti akan dihiasi maskot serta tulisan dukungan kami untuk Asian Games," ucap Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya tembok stasiun, proses 'memoles' kawasan Jatinegara menjadi lebih cantik juga lanjutan dari pengecatan warna-warn di kawasan pertokoan sebelumnya.

Camat Kramat Jati Eka Dharma mengatakan hal senada. Dia mengatakan, wilayah Kramat Jati menjadi salah satu wilayah penting karena akan dilintasi pawai obor jelang Asian Games.

Karena itu, fokus mempercantik kawasan tak hanya dilakukan di permukiman warga tapi juga dipusatkan di Jalan Raya Bogor. "Kita fokus berhias di Jalan Raya Bogor bikin mural di tembok lapangan Hek sebelah PLN dan pengecatan pagar. Ini dikerjakan oleh kelurahan yang ada di Kramat Jati, tiap kelurahan kebagian 5 ruas tembok," ujar Eka, Minggu (22/7/2018).

Sementara di Cipayung, mural dan hiasan Asian Games bisa dijumpai warga dekat wilayah Taman Mini Indonesia Indah.

Peran pasukan oranye

Warna-warni dan mural Asian Games tak lepas dari buah tangan pasukan oranye alias PPSU. Bisa dibilang, hampir semua hiasan Asian Games yang ada ditiap wilayah di Jakarta merupakan hasil karya mereka.

"Kita memang memberdayakan PPSU karena mereka punya keterampilan untuk berhias. Selain itu, kita juga dorong masyarakat dan lingkungan sekitar untuk berpartisipasi, ini semua juga swadaya masyarakat," kata Lurah Rawa Bunga, Agustina.

Menariknya, petugas PPSU melakukan proses pengambaran mural Asian Games tanpa membuat cetakan gambar lebih dulu, mereka melukis di tembok hanya bermodalkan foto di ponsel.

"Kita lihat gambarnya saja di handphone, lalu kita buat sketsa pakai pensil dulu di tembok. Bila sudah pas langsung hajar (lukis) pakai kuas," ucap Aidi Siregar, selaku Kordinator PPSU Kelurahan Rawa Bunga.

Selain lukisan, banyak karya lain yang ikut dibuat pasukan oranye dalam menyemarakkan Asian Games. Meski sederhana, namun karya mereka dalam membuat Jakarta kini lebih berwarna patut diacungkan jempol.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/23/09354941/euforia-asian-games-dengan-menjadikan-jakarta-lebih-berwarna

Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke