Salin Artikel

Menengok Pacuan Kuda Bertaraf Internasional di Pulomas...

Pacuan kuda bertaraf internasional bernama Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Jakarta Timur, itu berdiri di atas lahan seluas 35,25 hektar.

JIEP menjadi venue Asian Games untuk perhelatan tiga cabang "Equestrian Olympic", yakni tunggang serasi (dressage), lompat rintangan (jumping) dan trilomba (eventing).

Memasuki kawasan JIEP, Kompas.com disambut dengan kemegahan gedung tiga lantai tersebut.

Gedung ini didesain sedemikian unik. Sekitar 250 meter ke arah kanan, kita akan menemui kandang kuda atau horse stables.

Total sebanyak 156 kandang berada di dua lantai gedung.

Tak jauh dari kandang kuda, kita akan menemui bangunan bermotif persegi panjang perpaduan warna abu-abu muda dan abu-abu tua.

Bangunan ini adalah klinik hewan yang dilengkapi peralatan x-ray dan tes darah untuk memeriksa kesehatan kuda. 

Berjalan 90 meter ke bagian kanan terdapat warm up arena yang bisa digunakan para atlet dan kuda untuk pemanasan sebelum pertandingan.

Tepat di sebelah warm up arena, terhampar arena seluas 8.000 meter persegi yang merupakan tribun utama.

Bukan hanya tribun biasa, bangunan tiga lantai ini juga dilengkapi ruang VIP sekelas kafe mewah dan lantai yang beralaskan karpet.

Tribun lantai pertama untuk loket tiket, official, ruang atlet, lobi, ruang serbaguna, dan kantor.

Lantai kedua terdapat ruang rapat, ruang konferensi pers, ruang wasit, dan ruang penyiaran. Lantai ketiga terdiri dari ruang VIP, area makan atlet, dan ruang VIP biasa. 

Tepat di depan area tribun utama, terhampar sebuah danau yang dikelilingi tanaman-tanaman hijau.

Air di danau ini merupakan air yang digunakan untuk menyiram lapangan berkuda. 

Sebelum keluar dari arena JIEP, ada sebuah bangunan yang disebut sebagai groom dormitory dan diperuntukan bagi official dan perawat.

Ruang yang memiliki 4 lantai ini terdiri dari 91 kamar yang memiliki fasilitas setara hotel bintang tiga.

Kini, para atlet berkuda siap disambut dan bertanding dengan fasilitas terbaik berkelas internasional.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/02/18195461/menengok-pacuan-kuda-bertaraf-internasional-di-pulomas

Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke