Salin Artikel

Pemukulan Pejalan Kaki oleh Ojek "Online" di Trotoar yang Berujung Pemecatan

Sebelumnya, video pemukulan yang dialami Alif diunggah akun YouTube Koalisi Pejalan Kaki hingga akhirnya menjadi viral.

"Setelah melakukan investigasi, kami telah memberhentikan mitra yang bersangkutan secara permanen karena terbukti melakukan pelanggaran seperti yang viral di media sosial," kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Dalam unggahan tersebut, disebutkan peristiwa itu terjadi di trotoar di Jalan Jatiwaringin, Jakarta Timur, dekat restoran Sangkuriang sekitar pukul 18.35 WIB.

Dalam video berdurasi 2 menit dan 28 detik tersebut, suasana jalan memang padat. Sejumlah pengendara terlihat melintas di trotoar.

"Jangan dibiasain, Pak. Ini buat jalan kaki, bukan jalan motor," teriak Alif yang tengah merekam suasana di sekitar lokasi.

Tiba-tiba datang seorang wanita yang merupakan mitra Grab sedang membonceng penumpangnya melintas di trotoar. Alif juga menegur wanita tersebut.

Tak terima diingatkan, wanita itu menghentikan kendaraannya, membuka helm, dan berbicara dengan nada tinggi kepada Alif.

"Kamu jangan gitu, yang sopan," ujar wanita tersebut.

"Kamu siapa?" ujar wanita itu lagi.

"Saya Alif namanya. Bukan petugas, saya pejalan kaki, pemakai trotoar," jawab Alif.

"Kalau mau negur orang tuh hormat ya, sopan, Bu maaf ini salah, gitu. Ini datang-datang lu ngomel bingung gue," balas wanita itu.

Perdebatan terus berlanjut. Hingga akhirnya wanita tersebut mengemudikan kendaraannya meninggalkan pria tersebut.

Pria tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya dan kembali menegur pengendara lain yang melintasi trotoar.

Namun, tiba-tiba wanita itu kembali menghampiri si pejalan kaki tersebut tanpa membawa kendaraannya. Dia menenteng helmnya, lantas memukul Alif dengan tangan dan helmnya.

Bukan pemukulan pertama

Ketua Koalisi Pejalan Kaki Afred Sitorus mengatakan, aksi pemukulan pengendara kepada anggota koalisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi.

Menurutnya, bentuk pemukulan semacam ini telah mereka alami berulang kali. Di tahun 2017, anggota koalisi juga mengalami pemukulan dengan helm saat tengah menggelar aksi di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Kalau kata-kata kasar pengendara lebih sering kami terima. Ada juga pengendara yang sengaja menjegal kaki kami saat kami menggelar aksi," sebutnya, Selasa.

Ia berharap para pengendara lebih memahami hak-hak pejalan kaki dan tak mengokupasi trotoar.

"Saya juga berharap polisi, petugas dishub, satpol PP, lebih sering lagi melakukan operasi trotoar agar hak-hak pejalan kaki terlindungi," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/08/07060431/pemukulan-pejalan-kaki-oleh-ojek-online-di-trotoar-yang-berujung

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke