Namun, sampai saat ini DPD Partai Gerindra DKI Jakarta belum melihat surat itu.
"Kalau sudah menjadi kebijakan di partai politik kan harus tertulis, ada komitmen kesepakatan. Saya sendiri belum lihat yang tertulis," ujar Syarif ketika dihubungi, Rabu (15/8/2018).
Hal ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli sebelumnya mengatakan ada semacam komitmen untuk menyerahkan jabatan wagub DKI pada PKS.
Sementara itu, DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ingin mengusulkan nama ketuanya yaitu Mohamad Taufik sebagai kandidat wagub.
Syarif mengatakan, soal kesepakatan dengan PKS adalah wewenang DPP Partai Gerindra. Namun dia sendiri belum melihat komitmen tertulisnya.
"Jadi (apakah benar ada komitmen itu) maybe yes maybe no, itu domainnya partai di DPP, tetapi saya belum lihat langsung isi surat itu," kata Syarif.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, ada kemungkinan kader PKS menggantikan Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga mundur dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta lantaran mendaftar sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Menurut Fadli, hal itu telah menjadi bagian dari komitmen antara Gerindra dan PKS.
"Setahu saya memang ada semacam komitmen dengan rekan-rekan di PKS juga," ujar Fadli saat ditemui di RSPAD, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).
Fadli membenarkan adanya perundingan antar Gerindra dan PKS terkait siapa yang akan menduduki jabatan gubernur DKI Jakarta.
Artinya, PKS akan mendukung pencalonan Sandiaga Uno sebagai cawapres, jika kursi wagub DKI Jakarta diberikan kepada kader PKS.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/15/16140101/ada-komitmen-posisi-wagub-dki-diserahkan-ke-pks-gerindra-dki-bilang-harus