Pelat nomor mobil itu yakni B 1207 TGZ. Namun, identitas terduga pelaku belum diketahui.
"Kami sudah tahu (identitas mobilnya). Itu bukan pelat TNI, itu pelat nomor umum," ujar Slamet saat dihubungi, Kamis (23/8/2018).
Polisi telah menerima laporan pemukulan yang terjadi pada Rabu (22/8/2018) itu. Laporan keluarga RA diterima dengan nomor LP/4441/VIII/2018/PMJ/Dit.Reskrimum.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyampaikan, kasus itu tengah diselidiki.
"Masih dalam lidik, ditangani Subdit Ranmor," kata Nico saat dihubungi terpisah.
Reza Achmad, kakak kandung RA, mengatakan, hidung adiknya berdarah akibat penganiayaan itu.
Reza menambahkan, pelaku pemukulan diduga seorang anggota TNI karena ada stiker TNI di mobil Captiva yang dikendarai pelaku.
Peristiwa itu bermula saat Reza bersama ibu dan adiknya melintas di Tol Jagorawi dari arah Bogor menuju Jakarta. Tiba-tiba sebuah mobil di depannya mengerem mendadak.
Ia pun terpaksa harus mengerem mendadak. Kondisi itu membuat pengemudi mobil Captiva di belakang mobil Reza juga harus mengerem mendadak.
Pengemudi Captiva tidak terima dan memberikan isyarat kepada Reza untuk menghentikan mobilnya.
"Pengemudinya memang sudah beri isyarat untuk berhenti. Pas saya berhenti, tiba-tiba dia mencekik saya sambil ngomel dan ngomong kenapa tadi tiba-tiba ngerem, kan, gue akhirnya ngerem juga," kata Reza menirukan ucapan pengemudi Captiva.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/23/12145271/pelat-mobil-pengendara-captiva-yang-pukul-remaja-di-tol-jagorawi-bukan