Salin Artikel

Polisi: Bekas Darah di Jalur Transjakarta dari Pengemudi Livina

Mobil yang dikendarai Franky kemudian menjadi sasaran amukan warga.

Menurut Suyudi, darah tersebut bukan darah warga yang mengerumuni mobil Franky ataupun darah pengendara yang ditabrak Franky. 

Saat itu, Franky terus berupaya keluar dari kerumunan warga. Ia terjebak di jalur bus transjakarta setelah menabrak seorang pengendara motor.

Franky melajukan mobilnya setelah menabrak pengendara sepeda motor. Ia kemudian masuk jalur transjakarta, menabrak separator, dan menabrak pengendara lagi.

Menurut Suyudi, tidak ada korban saat Franky menabrakan mobil ke pembatas jalan di tengah kerumunan massa tersebut.

"Bukan, itu bukan darah orang yang ditabrak. Itu darah pengendaranya," ujar Suyudi saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.

Suyudi mengatakan, diduga setelah mobilnya berhenti karena menabrak pembatas jalan, massa menarik Franky keluar dan memukulinya.

"Motor pengendara mengalami sedikit kerusakan. Kalau yang lain tidak masalah," ujar Suyudi.

Sebelumnya, Grand Livina hitam bernomor polisi B 1965 UIQ yang dikendari Franky melintas ke arah Simpang Harmoni dari Jalan Gajah Mada, Kamis siang.

Namun, di jalan, mobil tersebut menabrak seorang pengendara sepeda motor.

Para pengendara lain meminta Franky untuk berhenti. Diduga khawatir akan dipukuli, Franky tancap gas dan masuk ke jalur bus transjakarta.

Saat melaju di jalur bus transjakarta, Franky juga menabrak pengendara motor lainnya.

Mobil terhenti dan pengendara serta masyarakat yang melihat kejadian itu kemudian memukuli mobil Franky.

Sebelum Franky diamuk massa, petugas lalu lintas yang berada di sekitar kawasan tersebut mengamankannya.

Di dalam mobil Franky ditemukan sejumlah alat hisap dan bungkus plastik bekas menyimpan sabu-sabu.

Saat dites urine di Mapolsek Tamansari , Franky dipastikan postif menggunakan narkotika. Franky saat ini masih diperiksa di Mapolsek Taman Sari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/30/20170631/polisi-bekas-darah-di-jalur-transjakarta-dari-pengemudi-livina

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke