Salin Artikel

Mengungkap Fakta Kondisi Dua OK OCE Mart di Jakarta

Rak-rak yang seharusnya penuh dengan barang-barang jualan tampak sepi, bahkan beberapa kosong. Kulkas yang tadinya menyimpan minuman terlihat tak dioperasikan.

Sepi yang sama juga terjadi di OK OCE Mart di Jalan Cikajang. Lokasinya yang berada di kawasan komersil Kebayoran Baru itu sebenarnya strategis. Sayang, tak begitu terlihat dari jalan raya karena ditutupi mobil yang parkir.

Tak terlihat ada orang yang berbelanja selama Kompas.com berada di lokasi selama kurang lebih setengah jam, dari pukul 16.00 hingga 16.30.

Sementara itu, di Circle K yang berjarak sekitar 20 meter dari situ, tampak pembeli masuk dan keluar pintu minimarket 24 jam itu.

Kompas.com mencoba mencari tahu mengenai keberlangsungan proses jual beli di dua OK OCE Mart itu. Namun, tak ada satu pun penjaga toko yang mau bicara. Bahkan Direktur OK OCE Mart Lilies Noerlismanie pun enggan memberi keterangan.

Dari wawancara dengan Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) Faransyah Jaya, terungkap beberapa fakta:

1. Ternyata beda kongsi

OK OCE Mart ternyata tak berada di bawah binaan OK OCE. Sehingga, Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) Faransyah Jaya mengaku tak mengetahui soal lesunya operasional OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat maupun di Jalan Cikajang.

"Seperti kita tahu, ini produk kampanye," kata Faran saat dihubungi Kompas.com, Senin kemarin.

Berdasarkan data Kompas.com, OK OCE Mart di Jalan Cikajang yang pertama didirikan pada April 2017. Toko swalayan ini didirikan hasil patungan para pendukung Anies-Sandi di Pilkada. OK OCE Mart itu berbentuk kontainer dan berdiri di atas kantor milik Alex Asmasoebrata.

2. OK OCE Mart disebut menolak gabung Gerakan OK OCE

Faran mengatakan saat itu pihaknya berusaha merangkul OK OCE Mart, namun mereka tak berkenan.

"Terus karena pemilik brand bukan kami, kami sudah minta dari dulu brand digabung aja. Tapi mereka belum bersedia karena salah satu syarat harus ngambil produk PD Pasar Jaya," kata Faran.

Menurut Faran, para pemilik OK OCE Mart beralasan, ada barang-barang dari PD Pasar Jaya yang lebih mahal dari supplier mereka.

Oleh karena itu, OK OCE Mart berkembang sendiri, sementara PGO mengembangkan swalayan serupa yakni Gerai OK OCE. Faran mengklaim, Gerai OK OCE yang berada di bawah Pemprov DKI lebih baik operasionalnya.

"Gerai OK OCE sebelum bikin ada assessment-nya, dilihat ramai atau tidak, ada saingan atau tidak, pasarnya seperti apa... Di OK OCE Mart tidak dilakukan semacam ini," ujar dia.

3. Harga Sewa OK OCE Mart Kalibata

Khusus untuk OK OCE Mart Kalibata, Faran mengatakan, kelemahannya ada pada sewa tempat. Ia menghitung dengan ongkos sewa Rp 3 juta per hari dan margin hanya 15 persen, toko itu tak bisa bertahan hidup. Apalagi, ada Alfamart yang berjarak kurang lebih 100 meter.

Kondisi ini berbeda dengan toko di Jalan Cikajang yang berdiri di lahan salah satu investornya sehingga tak perlu membayar sewa. Gerai di Cikajang lebih mampu bertahan hidup meski keuntungannya juga tak besar.

Kendati nasibnya kedua OK OCE Mart itu kurang mujur, Faran meminta masyarakat tak menyimpulkan OK OCE gagal.

"Tutupnya OK OCE di Kalibata itu tidak menjadi tolak ukur kesuksesan OK OCE," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/04/12131511/mengungkap-fakta-kondisi-dua-ok-oce-mart-di-jakarta

Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke