"Untuk pengerjaan Zona A sudah selesai pemasangan material baja dan precast yaitu pemasangan lantai," ujar Yoory dalam keterangan tertulis, Jumat.
Yoory mengatakan, pengerjaan sudah memasuki Zona B.
Pengerjaan meliputi pengecoran jalur pejalan kaki dan pondasi, serta pemasangan struktur baja lantai 2.
"Total panjang material baja yang sudah terpasang 187 meter, tinggi 12 meter, untuk pengerjaan lantai 2, precast yang sudah terpasang sepanjang kurang lebih 115 meter," kata Yoory.
Menurut Yoory, skybridge Tanah Abang dipastikan dapat digunakan pada 15 Oktober 2018 dengan menampung 446 Pedagang Kaki Lima (PKL).
Total anggarannya mencapai Rp 35,8 miliar.
Perlu diketahui, kerangka skybridge Tanah Abang 80 persen dikerjakan di pabrik dengan sistem knock down.
Artinya rangka dan struktur baja dibuat terpisah dengan lokasi pengerjaan.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi mengatakan, selama pembangunan berlangsung, beberapa PKL tidak bisa berjualan.
Irwandi mengatakan hal itu demi keselamatan mereka.
PKL diminta memaklumi situasi itu dan tidak berjualan sekitar dua minggu.
"Kami enggak bisa relokasi karena ini dadakan. Ada sih lahan milik Pembangunan Sarana Jaya, tetapi lokasinya di ujung, jarang dilewati pembeli," kata Irwandi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/14/19432181/diresmikan-oktober-progres-pembangunan-skybridge-tanah-abang-25-persen