Ketika ia dan Satpol PP merazia tempat itu pada Kamis (20/9/2018), tidak ditemukan praktik prostitusi seperti yang dituduhkan sekelompok masyarakat.
"Kemarin ada tuduhan Sudin Pariwisata Jakarta Selatan dan Kelurahan bersekongkol membiarkan prostitusi, itu tidak terbukti," kata Yunaenah di lokasi, Kamis siang.
Saat razia, hanya ada satu tamu laki-laki yang dilulur. Tamu itu memang tak mengenakan pakaian, namun dipastikan tidak ada pelanggaran kegiatan pariwisata.
Ia hanya mengimbau manajemen agar mengawasi kerja terapisnya dengan baik.
"Yang ke sini ada yang berniat baik ada yang tidak. Jadi tergantung terapisnya gimana. Kalau yang betul-betul sering di-briefing ya dia harus mengikuti SOP. Kalau kita dapatkan prostitusi itu kita tutup," ujar dia.
Yunaenah mengatakan, ia juga telah menanyakan kepada anggota Satpol PP apakah ada yang pernah berkunjung ke lokasi. Ia memastikan tak ada aparat yang pernah ke sana.
Ketika manajemennya diperiksa, semua izin juga ada dan lengkap. Dari lima terapis yang bekerja dipastikan semuanya berusia legal.
Diberitakan sebelumnya, aparat Satpol PP merazia tempat ini pada Kamis siang. Mereka kaget ketika menemukan satu-satunya tamu di tempat itu tengah tengkurap tanpa menggunakan sehelai pakaian.
Ade, pemilik AdeLin1 Spa mengatakan terapis yang membiarkan tamunya membuka seluruh pakaian belum memahami SOP karena baru seminggu bekerja.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/20/16251131/pria-tanpa-busana-di-spa-adelin-1-disebut-sedang-dilulur