Salin Artikel

Menengok Pabrik Esktasi '3 in 1' yang seperti Ruang Belajar

Di rumah tersebut, AP tinggal bersama seorang istri dan ketiga anaknya. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah AP terletak di pojok gang dan memiliki halaman yang luas. Rumah beritipe 36 tersebut bercat coklat dan krem.

Ruang yang disebut pabrik ekstasi berada di area samping kiri rumah. Untuk memasuki ruang tersebut, ada pintu dari area halaman rumah di samping.

Pabrik tersebut hanya sebuah ruangan 2x2 meter yang berhadap-hadapan dengan toilet. Kamar tersebut dilengkapi pendingin ruangan.

Barang-barang produksi ektasi dan bahan baku telah diamankan polisi. Hanya tersisa sebuah meja, sebuah lemari, dan tiga buah bangku kayu di ruangan itu.

Pada sudut di dekat pintu masuk ruangan, ada sebuah meja yang dilengkapi dengan lampu, meja belajar, dan kaca. Terdapat laci kecil tempat penyimpanan di atasnya.

"Pabrik bisa kayak apa saja bentuknya. Ini kayak kamar yang kecil biasa, malah kayak ruang belajar dan ada AC-nya," kata Kanit III Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Ardhy kepada Kompas.com, di lokasi, Senin.

Ardhy menyebutkan, tersangka membatasi ruang pabriknya dan ruang keluarga dengan sebuah bilah papan tak bercat.

Papan tersebut menutup sebuah celah kosong seperti pintu yang seharusnya menyambungkan dua ruang tersebut.

"Cuma istrinya yang boleh masuk. Anak-anaknya main enggak boleh ke sini. Dia kasih pembatas ruangan pakai tripleks," kata Ardhy.

Sebelumnya, polisi menggeledah pabrik narkoba di kawasan perumahan seperti Kampung Ambon, Jakarta Barat, dan Cipondoh, Kota Tangerang.

"Ini warning untuk kita semua karena TKP ada di perumahan. Artinya kita enggak boleh cuek, harus peduli terhadap lingkungan sekitar," kata Hengki di lokasi.

Dari penangkapan AP, polisi mengamankan barang bukti berupa sabu-sabu berat bruto 158 gram, ekstasi 3.000 butir, 1 pake ganja, pil eximer 2.000 butir, dan 1 kilogram bahan baku setengah jadi.

Selanjutnya, bahan baku yaitu bubuk gram cafeein 1.274 gram, bubuk avicel 4.751 gram, epheridrine 136 gram, bubuk key 136 gram, red posfor 1.800 gram, pewarna bubuk 250 gram, dan 3 botol pewarna cair.

Ada pula alat produksi yang diamankan 3 mesin cetak ekstasi merek TDP-O buatan China, 3 timbangan elektrik, 1 buah kalkulator, dan 3 unit handphone.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/25/15175171/menengok-pabrik-esktasi-3-in-1-yang-seperti-ruang-belajar

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke