Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Bambang Eko Prabowo mengatakan, pelebaran dilakukan untuk mencegah kemacetan akibat Tol Depok-Antasari.
"Untuk mengantisipasi penambahan jumlah kendaraan yang akan masuk dan keluar di pintu Brigif," kata Bambang kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).
Jalan Brigif lebarnya kurang lebih tujuh meter. Jalan dua arah itu hanya bisa dilewati dua mobil.
Selain Jalan Brigif, sisi selatan Jalan Pinding juga akan dilebarkan sebagai akses tol.
Adapun untuk akses keluar Andara, Jalan Manggis yang cukup sempit juga akan dilebarkan.
Lebar ketiga jalan itu akan dibuat menjadi 15 meter. Ketiga ruas jalan ini menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.
"Dari Kementerian PUPR meminta Pemprov DKI membuat trase jalan di luar tol sisi Brigif dan Andara juga pembebasannya," ujar dia.
Untuk sisi Jalan Pangeran Antasari, tanggung jawab pelebaran dari ramp off JLNT Antasari menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
Bambang mengatakan, pelebaran jalan baik di Antasari dan Jagakarsa masih terkendala penetapan trase serta perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW).
"Untuk pelebaran Jalan Pangeran Antasari harusnya tahun ini, sedang berproses. Untuk lainnya kami menunggu arahan dari tingkat provinsi," ujar Bambang.
Sebelumnya, Kompas.com mengamati kemacetan terjadi di hari pertama Tol Depok-Antasari yakni pada Sabtu (29/9/2018).
Kemacetan berpusat di pertigaan Jalan Moh Kahfi I dengan Jalan Brigif.
Kendaraan yang mengantre dari arah Tanah Baru, Depok mencapai satu kilometer. Jalan Moh Kahfi I dan Jalan Brigif yang menjadi akses ke Tol Depok-Antasari memang sangat sempit. Jalan dua arah itu hanya muat untuk dua mobil.
Tol Desari terbagi dalam tiga seksi yaitu, seksi I ruas Antasari Brigif/Cinere sepanjang 5,80 kilometer, seksi II ruas Brigif Sawangan sepanjang 6,30 kilometer, dan seksi lI Sawangan - Bojong Gede, Bogor sepanjang 9,5 kilometer.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/04/20481151/jadi-akses-tol-depok-antasari-jalan-brigif-akan-diperlebar