Sebab, harga tanah di Jakarta Pusat lebih mahal dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya di Jakarta.
"(Jakarta) Pusat enggak, tanahnya enggak murah, mahal semua," ujar Yoory saat dihubungi, Jumat (12/10/2018).
Yoory menyampaikan, Sarana Jaya tidak bisa membeli harga tanah yang cukup mahal untuk pembangunan rusunami DP nol rupiah. Sebab, harga unit rusun yang dijual juga harus bisa dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kalau DP nol kan tanahnya enggak bisa mahal-mahal, namanya juga kita menyediakan hunian yang bisa terjangkau, harus bisa terjangkau oleh masyarakat," kata dia.
Sarana Jaya rencananya akan membangun rusunami DP nol rupiah di empat wilayah, yakni Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Dia memastikan lokasi pembangunan rusun nantinya bisa terjangkau transportasi umum, seperti transjakarta.
"Enggak di pinggiran banget juga kok. Yang pasti semua transportasi dipastikan ada," ucap Yoory.
PD Pembangunan Sarana Jaya telah mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) dalam APBD DKI Jakarta 2019 untuk proyek DP nol rupiah.
PMD yang diajukan sebesar Rp 2,265 triliun itu akan digunakan untuk melakukan pengadaan lahan seluas 15,6 hektar dan membangun sekitar 5.500 unit rusunami DP nol.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/12/14313371/rusunami-dp-nol-rupiah-tak-akan-dibangun-di-jakarta-pusat