Salin Artikel

Bawaslu DKI Butuh Waktu untuk Telusuri Kasus Guru SMAN 87

Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, hasil rapat bersama antara Bawaslu, polisi, dan kejaksaan pada Rabu (17/10/2018) sore belum bisa menarik kesimpulan mengenai kasus tersebut.

"Tadi hasilnya pembicaaraan kami di Gakkumdu, dengan polisi dan kejaksaan belum menemukan sebuah kesimpulan, karena memang pertama harus ada yang ditelusuri lagi," kata Puadi di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Rabu malam.

Puadi menuturkan, pihaknya mesti menelusuri sosok orangtua murid yang melaporkan dugaan praktik pendoktrinan oleh NK yang dilaporkan ke kepala sekolah SMAN 87. Sebab, sosok bernama H yang diduga menjadi pelapor tidak mempunyai anak yang bersekolah di SMAN 87.

"Atas namanya memang nomornya dia, alamatnya dia, tapi kami harus lebih menelusuri lagi identitas yang sesungguhnya," ujar Puadi.

Karena itu, Puadi menyatakan akan bekerja sama dengan ahli IT untuk menguak sosok pelapor tersebut.

Sementara itu, ia menyatakan Bawaslu masih punya waktu untuk menemukan kebenaran di balik kasus itu hingga akhir Oktober 2018.

"Kami ini sudah meregistrasi, dihitung hari kerja maka terakhir tanggal 22 Oktober. Kami punya waktu sebenarnya, ketika dibutuhkan keterangan tambahan itu 7 hari lagi, jadi 14 hari sampai tanggal 31 Oktober," kata Puadi.

Kasus itu bermula dari keluhan seorang orangtua murid yang viral di media sosial. Orangtua itu mengeluhkan tentang anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya yang dikumpulkan NK di masjid dan ditunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

NK disebut telah memberi tahu kepada murid-muridnya bahwa banyaknya korban dalam bencana di Sulawesi Tengah karena Jokowi yang jadi presiden.

Bawaslu DKI Jakarta dan Gakkumdu telah memeriksa sejumlah pihak antara lain NK, kepala sekolah SMAN 87, orangtua murid, hingga sejumlah siswa SMAN 87.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/17/22164151/bawaslu-dki-butuh-waktu-untuk-telusuri-kasus-guru-sman-87

Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke