Salin Artikel

Pengelola Diminta Turunkan Sendiri Reklame Liar Mereka, jika Tidak...

Jika tidak, Pemprov DKI yang akan memotong dan pemilik tidak bisa lagi mengurus izin reklame mereka untuk sementara.

"Kalau pemerintah yang potong berarti barangnya akan jadi aset pemerintah. Selanjutnya kami akan keluarkan rekomendasi pembekuan izin penyelenggaraan, tetapi kalau dia yang potong, dia kooperatif, maka izin penyelenggara reklamenya akan dipertimbangkan," ujar Yani di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).

Yani mengatakan, ada 60 reklame liar yang akan dipasangi tanda segel di Jakarta.

Satpol PP sudah memberikan surat peringatan sampai tiga kali kepada pemilik reklame liar tersebut, tetapi tidak direspons.

Dari 60 reklame, sebanyak 16 ada di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. 

Setelah diberi tanda segel, pemilik reklame harus menurunkan bangunan reklame mereka dalam waktu 3 kali 24 jam.

"Setelah itu baru kam8 eksekusi. Makanya kami masih memberi kesempatan pada mereka dengan memberi tanda seperti ini," kata dia. 

Jumat pagi, Pemprov DKI Jakarta bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menggelar apel kegiatan penertiban reklame.

Satu reklame di Jalan HR Rasuna Said ditandai karena masa Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan Reklame sudah habis.

Selain itu, pajaknya juga sudah jatuh tempo per 31 Agustus 2018.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/19/12012651/pengelola-diminta-turunkan-sendiri-reklame-liar-mereka-jika-tidak

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke